Setelah dibagikan ulang oleh akun Instagram @wisatapangalengan, video tersebut menjadi viral dan banyak warganet yang bereaksi.
- Klarifikasi pihak tempat makan
Melalui postingan Facebook Abahnazeni yang dibagikan di grup Pangalengan Lembur Kuring, pemilik tempat makan juga memberikan klarifikasinya.
Menurut pihak tempat makan tersebut, ada kemungkinan Rudiman tidak memesan langsung ke tempat makan, melainkan melalui perantara, sehingga harganya menjadi lebih mahal.
“Kami mendapatkan kang arip dari pemasok. Kami membukanya sesuai dengan standar jajanan di warung-warung pinggir jalan di Situ Cireungka. Harganya Rp 25.000 per porsi,” katanya.
Pemilik rumah makan ini juga mengatakan bahwa pihaknya pernah menghubungi wisatawan untuk memberikan gambaran langsung.
“Pembeli makanan bernama Arif tidak mau datang ke sini, kami ingin menemuinya, tapi dia tidak mau memberikan alamatnya,” katanya.
Dalam hal ini, Abahnazeni memutuskan untuk mengambil langkah hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Menurutnya, masalah ini bukan kesalahan dari pihak tempat makan, melainkan dari para turis yang memesan makanan melalui calo.
“Saya telah mengorganisir pengacara untuk kesalahpahaman ini dan dari pihak turis saya ingin mengambil tindakan hukum,” pungkas Abahnazeni.
- Tempat Makan di tempat peristirahatan
Seorang wanita bernama Nila Latarissa membagikan pengalamannya di akun TikTok-nya.
Dalam video tersebut, ia membagikan foto struk makan di sebuah tempat makan di tempat peristirahatan atau rest area.
Saat itu, Nila dan lima orang lainnya makan di sebuah tempat peristirahatan di Tol Jagorawi Km 10 di daerah Cipayung, Jakarta Timur.
Mereka memesan beberapa menu makanan, antara lain nasi gulai kikir, ayam goreng, soto daging, nasi buntal, dan soto kudus.
Harga makanan yang mereka pesan berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 45.000 per orang.