BACA JUGA:Pemetaan dan Pendataan Perkebunan Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Sangat Diperlukan
Bukan hanya itu Nezza Dergahayu juga sudah merasa malu kepada seluruh teman - temannya, yang mana sebelumnya kejadian tersebut Nezza Dergahayu sudah mempunyai cita - cita yang sangat besar.
Bahkan dirinya mengaku akan melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi untuk memperdalam ilmu farmasinya.
BACA JUGA: Siswa SMK di Bengkulu Selatan Memilih Berhenti Sekolah
BACA JUGA:Ini Kata Gusnan Mulyadi Soal Istri Bupati Berpeluang jadi Ketua DPRD Bengkulu Selatan
"Yang pasti hal seperti ini ni tidak bisa main-main. Karena, berhubungan dengan psikis anak. Jangan sampai kebijakan tersebut sampai merugikan siswa. Apalagi sampai tidak bersekolah lagi karena terganggu psikisnya,"ungkap Barli geram karena ada tiga siswa yang telah dirugikan didunia pendidikan.
Pihaknya juga memastikan akan memanggil pihak sekolah. Karena, ini menyangkut terkait masa depan anak bangsa yang mana telah dipercaya oleh orang tua kepada satu sekolah untuk mendidik anaknya menjadi orang yang pintar,berkualitas,serta menjadi kebanggan bangsa.
BACA JUGA:Tidak Merepotkan, Bapenda Bengkulu Selatan Luncurkan QRIS Untuk Sistem Pembayaran
BACA JUGA:Kodim 0408 Bengkulu Selatan Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada 2024
Selain pihak sekolah,pihaknya juga akan memanggil pihak Dikbud sebagai wadah pengawasan terkait kegiatan yang ada disekolah. Karena, dinilai kebijakkan tersebut harusnya tidak dilakukan oleh pihak sekolah yang nantinya akan sangat mempengaruhi terhadap mental anak dan semangat belajarnya.
"Sudah terbukti,dari pemberitaan sebelumnya Nezza Dergahayu sudah tidak mau sekolah lagi. Walaupun masih ada niat dirinya masih mau bersekolah, tetapi dirinya merasa trquma. Takutnya pada saat kelulusan nanti,malah terulang kembali dan ini menjadi alasan Nezza juga karena terkait perekonomian keluarga kalau harus sekolah ditempat lain. Untuk itu kita juga sebagai pendidik harus mampu memperhatikan. Apalagi seusia mereka seharusnya tidak mendapatkan perlakuan seperti itu,"papar Barli.
Peristiwa pada SMKS Aisyiyah Manna terjadi pada tiga orang siswi pada 25 Juli yang bernama Nezza Dergahayu, Lisi Puspitasari dan Sania Putri Ayu, dinyatakan tidak naik kelas oleh pihak sekolah. Sedangkan didalam rapor semuanya naik kelas.