radarbengkuluonline.id - Dalam salah satu video unggahan TikTok terbarunya, Dr. Tirta mengingatkan masyarakat akan bahaya kebiasaan meminum teh manis setelah makan.
Kebiasaan ini, yang cukup umum di kalangan masyarakat Indonesia, ternyata memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, terutama dalam penyerapan zat besi dari makanan.
Menurut Dr. Tirta, teh mengandung zat bernama tanin, yang selain dapat memberikan rasa khas pada teh, juga memiliki efek samping terhadap tubuh.
Tanin dapat menghambat penyerapan zat besi, terutama jika teh dikonsumsi segera setelah makan.
"Jika dilakukan secara terus menerus dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi," jelasnya.
BACA JUGA:Minum Teh Tanpa Gula Bisa Mencegah Penuaan Dini dan Mengantisipasi Diabetes
BACA JUGA:Lebih Baik Minum Teh Hijau atau Teh Hitam? Simak Penjelasannya Berikut Ini
Anemia defisiensi besi adalah kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi, sehingga membuat penderitanya mudah merasa lelah dan lemas.
Selain itu, Dr. Tirta juga menyinggung kandungan teofilin dalam teh, yang memiliki efek mirip dengan kafein.
Meskipun teh aman untuk dikonsumsi, Dr. Tirta menyarankan agar teh diminum pada waktu yang tepat, seperti pagi atau malam hari, dan bukan setelah makan.
BACA JUGA:Minum Teh Pagi Hari Itu Sangat Bermanfaat untuk Kesehatan
BACA JUGA:3 Tempat Makan Dekat Stasiun Kereta Api Tasikmalaya, Tempat Makan Enak dan Murah
BACA JUGA: 3 Rekomendasi Makanan Berkuah Khas Jakarta, Enak Disantap di Musim Hujan
Lebih lanjut, Dr. Tirta juga memberikan tips untuk mengurangi konsumsi gula dalam teh.
Ia menekankan bahwa asupan gula harian yang ideal adalah 50 gram per hari, dan jumlah tersebut perlu disesuaikan dengan aktivitas fisik seseorang, terutama jika mereka gemar berolahraga.