Perum Bulog Bengkulu Tingkatkan Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga di Pasaran

Senin 21-10-2024,09:00 WIB
Reporter : windi junius
Editor : syariah muhammadin

"Dalam rangka menyambut Nataru, kita mengantisipasi produksi yang menurun dan permintaan pasar yang cukup tinggi, yang berdampak pada kenaikan harga di pasaran. Untuk itu, kami intensifkan distribusi beras SPHP agar masyarakat tidak khawatir terkait ketersediaan beras," tambah Dodi.

 

 

Penyaluran beras SPHP ini menjadi salah satu instrumen pemerintah untuk menstabilkan harga pangan, khususnya beras, yang merupakan kebutuhan pokok utama masyarakat. Dengan meningkatnya permintaan jelang akhir tahun, distribusi beras ini diharapkan dapat menahan lonjakan harga yang biasanya terjadi akibat ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan.

 

 

Dalam kesempatan tersebut, Dodi juga ditanya mengenai potensi dampak pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terhadap harga beras di pasaran. 

Menurutnya, Pilkada tidak memiliki dampak signifikan terhadap harga pangan, khususnya beras.

 

"Secara langsung, pelaksanaan Pilkada tidak begitu berpengaruh besar pada kenaikan harga beras. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga lebih didominasi oleh kondisi pasokan dan permintaan di pasar, bukan Pilkada," jelasnya.

 

 

Dengan demikian, Dodi memastikan bahwa fluktuasi harga beras di semester II ini lebih disebabkan oleh penurunan produksi beras di beberapa wilayah penghasil, bukan karena dinamika politik yang sedang berlangsung.

 

 

Sejak Januari hingga awal Oktober 2024, Perum Bulog Divre Bengkulu telah menyalurkan 18 ribu ton beras SPHP, yang telah mencapai sekitar 93 persen dari total target penyaluran sebanyak 20 ribu ton beras. Dengan capaian ini, Bulog optimis dapat memenuhi target penyaluran hingga akhir tahun.

Kategori :