Untuk saat ini Heloo coffee sudah memiliki 4 sepeda yang tersebar di berbagai titik didaerah Bengkulu. Yaitu, di gerbang baru Universitas Bengkulu (UNIB), UNIB belakang didepan Lapas, Lingkar Barat di depan Kantor Camat, dan UMB 4 didekat Polda.
Linggar mengaku untuk jenis kopi yang dipakai berasal dari Bengkulu. Tepatnya di Kabupaten Rejang Lebong. "Kita juga pakai kopi dari Bengkulu. Tepatnya di daerah Rejang Lebong," tambahnya.
Dalam sehari Heloo coffee bisa menghasilkan Rp 1.500.000 untuk setiap unit sepeda listrik. "Untuk omset perhari kita hitung per-unitnya itu rata-rata bisa menjual 150 sampai 200 cup dalam berbagai ukuran kopi.
Tapi kebanyakan memang yang ukuran cup kecil. Jadi, 1 Rider itu paling kecil Rp. 1.500.00,- per-unit. Alhamdulillah," jelas Linggar.
Foto wawancara bersama Linggar, owner Heloo Coffee Bengkulu-Adzkia Brilliantna -radarbengkulu
Heloo Coffee ini mengedepankan kemudahan bagi para pelanggannya. Karena berbentuk gerobak keliling, pelanggan bisa menikmati kopi tanpa harus datang kekedai. Layanan kopi keliling ini menjadi solusi bagi mereka yang ingin menikmati kopi tanpa perlu membuang banyak waktu.
Muhammad Farhan, salah seorang pelanggan dari Heloo Coffee mengaku sangat menyukai kopi Heloo ini. Karena, sangat terbantu dan juga ramah dikantong pelajar.
Foto menu varian rasa Heloo Coffee-Adzkia Brilliantna -radarbengkulu
"Kalau aku emang penggemar kopi sejak lama, dan mulai berlangganan sama abangnya dari mulai kopi ini buka sampai sekarang. Karena, harganya ekonomis dan rasanya enak. Pas di lidah," ucap Farhan.
Ditengah ramainya geliat kopi di Bengkulu, kehadiran Heloo Coffee menambahkan warna tersendiri dengan konsepnya yang sederhana namun sangat inovatif. Dengan cita rasa premium dan harga yang terjangkau, tidak heran jika kopi keliling ini semakin diminati oleh masyarakat, terutama kaum muda-mudi.
,