Pada bulan September 2024 terjadi lagi kriminalitas anak remaja dari Desa Pagar Banyu, Kecamatan Kedurang berumur 19 tahun tewas akibat penusukan yang terjadi di Jembatan Air Manna, Ketaping dengan motif dendam.
Pada Agustus Tahun 2024 lalu, tepatnya di lokasi wisata Tebat Gelumpai Kecamatan Pasar Manna, sekelompok muda-mudi melakuan pesta seks yang meresahkan dan tidak lagi merasa takut yang dilakukan di tempat ramai/tengah kota.
BACA JUGA:Mau Tahu, Ini Dia Jumlah Dana Alokasi Khusus PUPR Bengkulu Selatan Tahun 2025
BACA JUGA:Dibuka Sekda, Bengkulu Selatan Adakan Bimbingan Teknis Metadata Statistik
Selanjutnya kasus didominasi pelecehan seksual. Bahkan dilakukan oleh orang terdekat. Dimana yang seharusnya menjadi pelindung di dalam keluarga, malah yang terjadi predator di keluarga itu sendiri.
Diantaranya, kasus bapak kandung yang menggauli anak sendiri atau anak kandung di bawah umur yang terjadi di Kelurahan Gunung Mesir. Kasus bapak menggauli anak kandung di bawah umur yang terjadi di Kelurahan Kota Medan, kasus guru SMA yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan, guru yang seharusnya menjadi wali atau mewakili orang tua justru melakukan pelecehan terhadap murid, anak didiknya, serta masih banyak kasus lainnya.
BACA JUGA:Ada 148 Layanan yang Didapatkan di Mall Pelayanan Publik Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Ini Daftar Nama Anggota Alat Kelengkapan Dewan DPRD Bengkulu Selatan
Adapun salah satu penyebab dari tingginya angka kriminalitas, kekerasan terhadap anak, penganiayaan, pelecehan seksual dan pelanggaran hukum lainnya yang berkembang saat ini, disebabkan masih kurangnya pemahaman nilai-nilai keagamaan, perlindungan di keluarga, pemahaman terhadap etika bermasyarakat dan akhlaq dalam bergaul di lingkungan masyarakat.
"Tidak hanya peran keluarga ataupun peran orang terdekat, tetapi kita juga harus ada peran dari pemerintah, aparat penegak hukum, tokoh agama dan tokoh masyarakt yang harus ikut peduli dalam polemik meningkatnya angka kriminalitas yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan ini. Kita juga harus peka dan tidak boleh acuh akan keadaan yang ada disekitar kita. Karena nantinya akan berdampak kepada lingkungan sekitar,” tegas Fikri.