Dalam talkshow kemarin, ESD mengungkapkan bahwa banyak produk UMKM Bengkulu yang masih belum memiliki sertifikasi dan standarisasi yang memadai.
"Saat ini, banyak produk UMKM kita yang belum memiliki standarisasi, terutama produk makanan dan minuman. Ini menjadi kendala dalam menembus pasar yang lebih luas," katanya.
Untuk mengatasi hal ini, ESD berencana melibatkan Badan Standarisasi Nasional (BSN) dalam memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM di Bengkulu.
"Kami akan bekerja sama dengan BSN untuk mempercepat proses sertifikasi bagi produk-produk UMKM di Bengkulu, sehingga mereka dapat lebih mudah menembus pasar," janji ESD.
ESD juga menegaskan komitmennya untuk terus berfokus pada sektor UMKM dan pariwisata sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi Bengkulu. Ia percaya bahwa dengan pengembangan yang tepat, kedua sektor ini dapat menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
"Kita yakin, dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, UMKM dan pariwisata di Bengkulu dapat berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah," ujarnya penuh optimisme.
Harapan untuk Dukungan dari Semua Pihak
Dalam kesempatan tersebut, ESD juga berharap agar semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, perbankan, hingga masyarakat, bersinergi untuk mendukung perkembangan UMKM di Bengkulu.
"Kita butuh dukungan dari berbagai pihak agar upaya ini bisa berjalan dengan baik. Tanpa sinergi, kita akan sulit mencapai target yang diharapkan," kata ESD.
Ke depannya, ESD berencana untuk terus mengawal pengembangan UMKM di Bengkulu, baik melalui kebijakan permodalan, pelatihan, hingga sertifikasi produk.
"Saya berharap, ke depan kita bisa melihat UMKM di Bengkulu yang lebih mandiri, berkualitas, dan mampu bersaing di pasar luas. Semoga ini dapat menjadi awal yang baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Bengkulu," pungkas ESD.