radarbengkuluonline.id – Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, R.A. Denny, menyampaikan pembaruan mengenai upaya pemerintah dalam mewujudkan konektivitas antara Pelabuhan Pulau Baai dan Lubuklinggau melalui jalur kereta api.
“Puluhan tahun lalu, Bengkulu telah mencanangkan rencana untuk menghubungkan Pelabuhan Pulau Baai dengan jaringan kereta api menuju Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Jalur ini diharapkan mempermudah transportasi batu bara dari Bukit Asam dan wilayah lain di Bengkulu Utara melalui Pulau Baai,” ujar Denny saat wawancara di Hotel Mercure setelah acara Serasehan Perekonomian Bengkulu pada Senin, 9 Desember 2024.
BACA JUGA:Dampak Pengerukan Alur Pulau Baai Terkendala, Ekonomi Bengkulu Terancam Terganggu
Denny menjelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk merealisasikan proyek besar ini adalah penyusunan Rencana Induk Perkeretaapian Daerah (RIP Da).
"RIP Da ini harus selesai terlebih dahulu sebagai syarat untuk masuk ke dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIP Nas). Tanpa RIP Da, proyek ini tidak bisa masuk dalam rencana nasional," tambahnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas penyusunan RIP Da bersama para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Perhubungan. Hasil dari FGD tersebut sedang difinalisasi, dan Denny optimis bahwa dalam satu hingga dua minggu ke depan RIP Da ini akan rampung.
“Setelah diperbaiki berdasarkan masukan dari berbagai pihak, RIP Da ini akan segera diserahkan kepada Kementerian Perhubungan untuk dimasukkan ke dalam RIP Nas,” jelas Denny.
Masuknya proyek ini ke dalam RIP Nas akan menjadi dasar perhitungan teknis, seperti estimasi biaya dan waktu pelaksanaan.
Menurut Denny, realisasi jalur kereta api ini dapat dilakukan oleh Kementerian Perhubungan atau melalui kerja sama dengan pihak ketiga.
"Konektivitas ini sangat penting karena akan mempermudah distribusi batu bara dari Bengkulu Utara ke Pelabuhan Pulau Baai. Hal ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga memperkuat posisi strategis Bengkulu sebagai wilayah penghubung di Sumatera,” lanjutnya.