"Bagi nelayan, agar BBL jarong ketika masuk alat tangkap mohon dikembalikan ke habitatnya dengan harapan nantinya bisa menjadi dewasa dan menetaskan BBL yang berkualitas. Yang laku dipasaran BLU KKP RI jenis pasir dan mutiara yang masih bening, ada keringanan yang masih berwarna kuning," ujarnya.
Selanjutnya, Bendahara Koperasi Ratu Kaur Bahari, Laniawati Matita menyampaikan, Koperasi Ratu Kaur Bahari selain membeli BBL dari nelayan dan KUB yang tergabung, melakukan pembinaan dan memberikan pengetahuan kepada nelayan bahwasanya BBL jarong tidak laku dipasaran BLU KKP RI.
BACA JUGA:Nilai Rapor Meningkat, SDN 72 Kaur Mendapat Dana BOS Kinerja
BACA JUGA:Pemda Kaur Fasilitasi Penyelesaian Konflik ASBS dan FPWK Dengan PT. Dinamika Selaras Jaya
Maka, dilakukan pelepasliaran BBL jarong, memberikan pemahaman kepada nelayan bahwa BBL yang berwarna jarong (hitam) sebaiknya dikembalikan ke habitatnya.
"Dengan mengembalikan ke habitatnya nelayan telah menyelamatkan benih lobster agar hidup sampai dewasa dan menetaskan BBL yang akan memberikan kesejahteraan nelayan itu sendiri," tuturnya.
Sebelumnya Koperasi Ratu Kaur Bahari sudah melepasliarkan BBL sebanyak 4000 ekor untuk tetap berkomitmen membantu mensejahterakan nelayan, juga menyelamatkan habitat BBL kembali ke alamnya sesuai dengan aturan dari BLU KKP RI.