Melalui program pengabdian masyarakat ini, para mahasiswa berharap dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang ekonomi. Mereka juga berharap Kelurahan Bajak dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam memanfaatkan potensi lokal secara inovatif.
“Sinergi antara masyarakat dan mahasiswa menjadi kunci keberhasilan program ini. Kami percaya bahwa dengan semangat kolaborasi, masyarakat Kelurahan Bajak mampu mengembangkan potensi daerahnya dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik,” kata Jimmy.
Sucita menambahkan, sebelum pelatihan dimulai, tim terlebih dahulu melakukan observasi dan mengidentifikasi potensi yang ada di Kelurahan Bajak. Setelah itu, mereka merancang pelatihan berbasis kebutuhan masyarakat agar lebih efektif dan tepat sasaran.
“Kami memulai dengan observasi untuk memahami potensi lokal. Setelah itu, kami memberikan pelatihan yang bertujuan memperkenalkan teknik baru dalam mengolah ikan Bleberan agar masyarakat bisa berinovasi dan meningkatkan perekonomian mereka,” jelas Sucita.
Pelatihan ini mendapat sambutan antusias dari kelompok Ibu PKK Kelurahan Bajak. Marlena, salah satu anggota PKK, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelatihan yang diberikan oleh para mahasiswa.
“Selama ini, kami hanya mengeringkan ikan Bleberan sebagai produk utama. Tapi melalui pelatihan ini, kami belajar bahwa ikan ini bisa diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi,” kata Marlena.
Marlena juga menambahkan bahwa pengetahuan baru ini sangat berarti bagi para ibu rumah tangga di wilayahnya. “Kami jadi tahu cara membuat produk seperti kerupuk, abon, atau makanan ringan lainnya dari ikan Bleberan. Ini tentu sangat membantu meningkatkan pendapatan keluarga,” tuturnya dengan semangat.
Selain itu, mahasiswa juga mengedepankan pendekatan berbasis komunitas, di mana masyarakat diajak untuk aktif berpartisipasi dalam setiap tahap kegiatan. Dengan demikian, hasil yang dicapai akan lebih berkelanjutan dan berdampak nyata bagi kehidupan mereka.