“Jangan sampai saat program berjalan, kadar kalorinya tidak sesuai standar. Namanya makanan bergizi, harus memenuhi standar 400 kalori ke atas. Ini membutuhkan pengawasan ketat dari ahli gizi,” tegasnya.
Untuk menjamin kesuksesan program ini, Rosjonsyah menyarankan agar SPPG Bengkulu segera melakukan koordinasi intensif dengan pihak terkait.
Hal ini penting agar program yang masih dalam tahap awal ini bisa terlaksana dengan baik dan terstandar.
“Karena ini program baru, kita perlu memastikan semuanya sesuai dengan ketentuan. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan sangat penting untuk memastikan kadar gizi yang diberikan benar-benar sesuai standar,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pembahasan teknis di tingkat kementerian saat ini masih berlangsung. Meski demikian, Pemprov Bengkulu akan memberikan dukungan penuh untuk kelancaran program ini.
Rosjonsyah mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis masih dalam proses pembahasan di tingkat kementerian. Namun, ia memastikan Pemprov Bengkulu siap menjadi salah satu wilayah percontohan.
“Program ini masih dalam proses pembahasan di Kementerian. Untuk sekarang, laporan awalnya sudah ada, termasuk jaringan pelaksanaannya. Kami di Bengkulu siap mendukung penuh,” ujar Rosjonsyah.
Program Makan Bergizi Gratis tak hanya berdampak pada peningkatan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga diharapkan menjadi investasi besar bagi masa depan Bengkulu. Generasi muda yang mendapatkan asupan gizi optimal akan memiliki kemampuan intelektual dan fisik yang lebih baik, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.