Hewan khas ini diketahui menghuni kedalaman laut antara 122 - 2.011 meter dengan suhu yang tinggi.
Oleh karena itu, tubuh hiu hantu terdiri dari rangka yang memiliki kepadatan rendah seperti kartilago.
Fisik itu menjadi metode untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bertekanan tinggi.
Meskipun disebut hiu hantu, hewan ini tidak tergolong dalam keluarga hiu.
Sebaliknya, hiu hantu hanya mirip dengan hiu dalam hal reproduksi, yaitu dengan menguburkan telur di dasar laut hingga embrio berkembang dan siap untuk menetas.
Menurut pakarnya, baru baru ini hiu hantu mulai dikenal oleh masyarakat sebagai hewan dengan bentuk aneh setelah penemuan oleh para ilmuwan di bagian selatan Pulau Selandia Baru.
Walaupun begitu, sesungguhnya hiu hantu pertama kali ditemukan pada tahun 2002.
Ular penis
Makhluk aneh berikutnya berasal dari kelompok amfibi berbentuk cacing yang dikenal sebagai caecilian, yaitu ular penis. Secara ilmiah, hewan ini disebut Atretochoana eiselti.
Wujudnya tampak aneh karena ular penis mirip cacing yang tidak memiliki indra seperti mata dan hidung. Matanya sendiri sebenarnya hampir tak tampak karena berada di bawah kulit.
Walaupun begitu, ular penis memiliki indra penciuman yang peka untuk membantunya dalam menentukan arah.