Inflasi Bengkulu Turun, BPS Catat Deflasi 1,26 Persen di Februari 2025

Senin 03-03-2025,20:01 WIB
Reporter : Tim redaksi
Editor : syariah muhammadin

 

 

Win Rizal mengingatkan pentingnya antisipasi kenaikan harga komoditas pangan menjelang Ramadhan.

 

 “Saat ini kita memasuki bulan Ramadhan, yang perlu diwaspadai adalah lonjakan harga. Jangan sampai kenaikannya tidak terkendali,” ujarnya. 

 

 

Ia menekankan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau harga dan pasokan komoditas pangan di pasaran.

 

“Yang harus dipantau adalah ketersediaan pasokan. Jika harga naik, mungkin agak sulit diredam karena banyak faktor. Namun, yang penting adalah memastikan harga tidak terus naik,” tambah Win Rizal.

 Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau berbelanja berlebihan selama Ramadhan. “Kami mengimbau masyarakat agar tidak panic buying. Ini penting untuk menjaga stabilitas harga,” tegasnya.

Selain deflasi di tingkat provinsi, dua kota di Bengkulu yang menjadi sampel perhitungan inflasi juga mencatat penurunan. Kota Bengkulu mengalami deflasi sebesar 0,98 persen (y-on-y) dengan IHK 104,88. Sementara itu, Kabupaten Mukomuko mencatat deflasi lebih tinggi, yaitu 2,10 persen (y-on-y) dengan IHK 104,29.

Win Rizal optimistis, dengan langkah-langkah pengendalian yang tepat, inflasi di Bengkulu dapat tetap terkendali. 

“Kami akan terus memantau perkembangan harga, terutama komoditas pangan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas harga,” ujarnya

Dengan deflasi yang terjadi, kondisi ekonomi Bengkulu diharapkan tetap stabil, terutama dalam menghadapi tantangan bulan Ramadhan. Sinergi antara pemerintah, TPID, dan masyarakat diharapkan dapat mencegah lonjakan harga yang tidak terkendali, sehingga kesejahteraan masyarakat tetap terjaga. 

Kategori :