Metode itu diharapkan bisa memperluas akses dan meningkatkan cakupan skrining, terutama di wilayah yang sulit dijangkau layanan kesehatan.
Langkah Indonesia mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa eliminasi kanker serviks adalah misi global yang harus diwujudkan bersama.
Ia menambahkan bahwa tidak ada satu pun perempuan yang seharusnya meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dan diobati.
“Kita memiliki pengetahuan untuk menghentikan penyakit ini melalui vaksinasi, skrining, dan pengobatan yang terpadu,” ujar Tedros. (melansir menpan.go.id)