Provinsi Bengkulu Gaspol Cetak Sawah Rakyat, Pulau Enggano jadi Pilot Project

Jumat 01-08-2025,08:31 WIB
Reporter : Windi Junius
Editor : Azmaliar Zaros

BACA JUGA:Tak Ada Pilihan Lain, Pemulung Ini Mengharap Secercah Harapan Hidup di Balik TPA Sampah di Air Sebakul

 

Pelaksanaan proyek ini akan menggunakan skema swakelola bersama TNI Angkatan Darat, yang tak hanya memperkuat sinergi lintas sektor, tetapi juga memastikan efisiensi dan kecepatan pelaksanaan.

Selain mencetak sawah baru, Pemprov Bengkulu juga meluncurkan program Optimalisasi Lahan (Oplah) seluas 12 hektare di sembilan kabupaten. Fokusnya adalah memperbaiki dan membangun infrastruktur dasar pertanian: mulai dari pemulihan irigasi, pembangunan pintu air, embung, parit, hingga pompanisasi.

BACA JUGA:Rindu Hati, Permata Tersembunyi di Pegunungan Bengkulu Tengah

 

Tak tanggung-tanggung, Kementerian Pertanian menargetkan luas tanam padi di Bengkulu bisa melonjak menjadi 108.677 hektare, naik drastis dari rata-rata lima tahun terakhir yang hanya di kisaran 60.000 hektare.

Untuk mendukung percepatan ini, pemerintah akan mengucurkan bantuan benih unggul kepada kelompok tani, mempercepat perluasan tanam, serta memastikan distribusi sarana produksi pertanian tepat sasaran.

BACA JUGA:42 Unit Ambulan Gratis Siap Disalurkan ke Berbagai Penjuru Desa di Provinsi Bengkulu

 

“Dengan ini, Bengkulu akan naik kelas dalam urusan pangan. Kita bukan cuma penonton, tapi pelaku utama,” ucapnya.

Dalam momentum peluncuran ini, Pemprov Bengkulu juga menyerahkan secara simbolis dokumen SID kepada perwakilan pemerintah kabupaten sebagai bentuk kesiapan teknis untuk bergerak. Tak hanya itu, penghargaan khusus juga diberikan kepada Kapolda Bengkulu dan Danrem 041/Gamas atas dukungan aktif mereka dalam mengawal ketahanan pangan.

BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Bengkulu akan Klarifikasi Soal Gaji Guru SMK yang Viral di DPR

 

Gubernur Helmi mengajak semua pihak—dari kepala daerah, kelompok tani, hingga aparat—untuk serius menyukseskan program ini. Ia menegaskan, keberhasilan mencetak sawah dan mengoptimalkan lahan bukan hanya soal produksi beras, tapi soal masa depan bangsa.

“Kalau kita bisa mandiri pangan, kita tidak akan takut krisis. Tidak perlu lagi bicara impor. Kita bisa berdiri di atas kaki sendiri, dan Bengkulu siap jadi contoh,” tutur Helmi dengan nada optimis.

Kategori :