Demo Depan Kantor DPRD Bengkulu Ricuh, Pagar Roboh, Dewan Tidak Nongol

Jumat 29-08-2025,20:36 WIB
Reporter : windi
Editor : syariah m

 

Melakukan reformasi kelembagaan Polri, mengingat tindakan represif aparat yang mencederai hak konstitusional rakyat.

 

Menghentikan praktik rangkap jabatan menteri dan wakil menteri karena rawan konflik kepentingan.

 

Meski teriakan massa menggema, aparat keamanan memilih bertahan dengan barikade. Sesekali, negosiasi kecil terjadi di sela pagar. Namun, tanpa kehadiran anggota dewan, situasi terus memanas. Beberapa mahasiswa naik ke atas pagar, mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai simbol duka demokrasi.

 

“Kalau wakil rakyat takut bertemu rakyat, berarti ada yang salah dengan sistem ini,” teriak seorang mahasiswa lainnya.

 

Benturan akhirnya tak terelakkan. Massa dorong pagar, aparat balik menekan. Air menyembur deras dari moncong water cannon. Sebagian demonstran basah kuyup, namun tak mundur. “Hidup mahasiswa! Hidup rakyat!” pekik mereka berulang-ulang.

 

Bagi para pengunjuk rasa, aksi ini bukan sekadar soal gaji dewan atau revisi undang-undang. Ini adalah simbol ketidakpercayaan terhadap sistem politik yang dianggap elitis.

 

 “Negara ini berdiri di atas kedaulatan rakyat, tapi kini semua hanya milik segelintir elit,” kata Hidayat dengan suara serak.

 

Di balik ricuhnya aksi, ada satu pesan besar yang disuarakan: rakyat tidak lagi percaya pada janji kosong.

Kategori :