Meneladani Akhlak Nabi untuk Pembangunan Berkelanjutan

Jumat 05-09-2025,03:00 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

Bagaimana mungkin engkau menyakiti seorang Muslim yang merupakan tetangga, sepupu, atau rekan kerjamu? Ulama kita yang mulia tidak mengatakan ini dengan sia-sia, dan beliau juga tidak mengucapkannya dengan sembarangan. Melainkan, beliau mengatakannya karena beliau tahu bahwa kesucian seorang Muslim di sisi Allah lebih agung daripada kesucian Ka'bah, bahwa seorang Muslim dihormati dalam syariat Allah SWT, dan bahwa menyakiti seorang mukmin sama saja dengan menyakiti Rasulullah SAW, dan menyakiti Rasulullah SAW sama saja dengan menyakiti Allah SWT.

 

Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, memperingatkan agar tidak menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Allah berfirman artinya:

" Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (Al-Ahzab: 58] 

 

Sidang jamaah  Jumat rahimakumullah

Wahai orang yang meremehkan kerugian yang ditimbulkan kepada orang lain, Tidakkah kalian ingat perkataan Umar: Amirul Mukminin, dengan rasa takut kepada Allah:

"Jika seekor domba tersandung di Irak, Allah akan bertanya kepadaku: 'Mengapa engkau tidak membuka jalan untuknya, Umar?'"

Lalu apa yang akan dikatakan oleh mereka yang dengan sengaja menyakiti orang lain di jalan, di tempat kerja, di pasar, di rumah, di media sosial, yang merugikan kehormatan dan reputasi mereka?

Apa yang akan dikatakan oleh mereka yang memukul, menyakiti, dan menindas? Saya berdiri hari ini untuk mengatakan kepada kita semua,: dimana posisi kita dalam kaitannya dengan akhlak Islam? Di mana posisi kita dalam kaitannya dengan peringatan Al-Qur'an dan Nabi yang melarang menyakiti umat Islam? Di mana posisi kita dalam kaitannya dengan sabda junjungan kita yang mulia yang artinya:

"Demi Allah, tidak halal bagimu menyakiti anjing atau babi secara zalim, maka bagaimana mungkin engkau menyakiti seorang Muslim?"

 

Sidang jamaah  Jumat rahimakumullah

Allah berfirman yang artinya:" Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." (Al-Baqarah: 281)

Untuk itu dengan momentum peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini, mari kita semua berusaha dengan maksimal untuk meneladani akhlaq Nabi Muhammad SAW karena Nabi Muhammad SAW diutus di dunia ini sebagai qudwah hasanah untuk menyempurnakan akhlak karimah, dan sebagai rahmatan lil alamiin demi kemaslahatan bersama dan pembangunan berkelanjutan, amin yarabbal alamin.

 Wassalamualaikum wr wb.

Kategori :