Ia menilai Pertamina seharusnya terbuka kepada masyarakat. “Kalau memang stok berkurang, sampaikan saja penyebabnya. Jangan diam saja sementara masyarakat sengsara di jalan,” katanya.
Kemarahan publik akhirnya sampai ke meja legislatif. Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi, secara terbuka menuding Pertamina berbohong soal ketersediaan BBM. Ia mengungkap bahwa sebelumnya pihak Pertamina berjanji stok aman hingga Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, namun kenyataan di lapangan berbanding terbalik.
“Nyatanya sekarang kosong. Artinya apa? Bohong mereka,” tegas Sumardi.
Ia mengaku sudah mengingatkan Pertamina sejak awal agar masyarakat tidak lagi dibuat panik setiap akhir tahun.
“Setiap Nataru, masalahnya sama: antrean panjang, SPBU kosong, dan alasan klasik gangguan distribusi. Padahal akses pelabuhan Pulau Baai sekarang lancar. Jadi alasan itu sudah tidak masuk akal,” ujarnya geram.
DPRD berencana memanggil Pertamina Patra Niaga Sumbagsel untuk memberikan penjelasan resmi di hadapan publik.
“Kami ingin tahu, di mana bottleneck-nya. Apakah di kuota, di suplai, atau ada persoalan lain,” tambahnya.