radarbengkuluonline.id -- Para pembaca rahimakumullah, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Berlindung dari Delapan Virus yang Membahayakan.
Materi ini ditulis oleh Ustadz Dr. H. Rozian Karnedi, M. Ag. Ia adalah dosen dan Direktur Ma’had al-Jamiah UIN FAS Bengkulu, Ketua Komisi Dakwah MUI Provinsi Bengkulu, Wakil Rois Syuriyah Nahdlatul Ulama Wilayah Bengkulu. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Jami Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Dalam hadisy yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri deiceritakan bahwa suatu hari Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam masuk masjid dan ternyata terdapat seorang sahabat dari Anshar yang dipanggil Abu Umamah, beliau berkata: "Ada apakah gerangan aku lihat engkau duduk di masjid bukan pada waktu shalat?"
Dia menjawab; kegundahan dan utang yang selalu menyelimutiku wahai Rasulullah!
Beliau berkata: "Maukah aku ajarkan perkataan yang apabila kamu ucapkan maka Allah Azza wa jalla akan menghilangkan kegundahanmu dan melunaskan utang-utangmu?"
Dia berkata: Ya wahai Rasulullah.
Beliau bersabda: "Apabila kamu berada dipagi dan sore hari maka ucapkanlah: "ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WA A'UUDZU BIKA MINAL 'AJZI WAL KASALI, WA A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI WA A'UUDZU BIKA MIN GHALABATID DAINI WA QAHRIR RIJAAL (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kegundahan dan kesedihan dan aku berlindung kepadaMu dari kelemahan dan kemalasan dan aku berlindung kepadaMu dari sifat penakut dan bakhil dan aku berlindung kepadaMu dari terlilit utang dan pemaksaan dari orang lain).
Dia berkata: maka akupun melaksanakannya dan ternyata Allah 'azza wajalla menghilangkan kegundahanku dan melunasi utang-utangku.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Dunia pernah dilanda Virus Corona, tidak kurang dari lima puluh juta jiwa korban berjatuhan akibat Covid 19. Virus Corona memang sangat membahayakan kesehatan fisik manusia. Karena itu kita perlu waspada dengan menjaga kesehatan.
Namun ada yang lebih berbahaya dari Virus Corona. Kita disuruh oleh Nabi agar berlindung terkena virus tersebut. Sebagaimana doa yang diajarkan oleh Nabi dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Abu Dawud sebagai berikut :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَل، وَأَعُوذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir. Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia.”
Dari hadis di atas terdapat delapan virus penyakit rohani yang sangat berbahaya yang kita diperintahkan oleh Nabi berlindung dari virus tersebut, yakni:
1. AL-HAM (Resah Gelisah)
2. Al-HAZAN (Bersedih Hati, Gundah Gulana).
Gejala virus ini antara lain; tidak semangat hidup, suka termenung, GEGANA (gelisah galau dan merana), ANDILAU (antara dilema dan galau). Jika terkena virus ini maka obatnya adalah carilah ketenangan jiwa dengan zikrullah. Seperti membaca Alquran, memperbanyak ibadah kepada Allah.
Sebagaimana firman Allah:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
.
Artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’d: 28)
3. AL-‘AJZU. (LEMAH).
Misalnya lemah iman, lemah amar makruf nahi munkar, lemah ekonomi dan lemah pendidikan.
4. AL-KASLU (Sikap Malas),
Gejala virus ini anatara lain malas berkerja, malas berusaha, malas beribadah, malas berbuat baik, malas belajar. Jika terkena virus ini maka solusinya adalah perlunya banyak mengingat kematian dan menanamkan prinsip bahwa perlunya pengorbanan mencintai Allah. Kita tidak boleh terkena virus lemah dan malas. Karena orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari orang mukmin yang lemah.
5. AL-JUBNU (TAKUT)
6. AL-BUKHLU (Bakhil, Kikir)
Gejala virus ini adalah hubbuddunya wa karahiyatul maut, yakni terlalu cinta dengan duni dan takut mati. Oleh sebab itu mari kita mencintai dunia seperlunya dan berinfak sebelum datang kematian. Karena harta tidak dibawa mati, kecuali harta yang telah diinfaqkan.
Firman Allah:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Artinya:
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS Al-Munafiqun: 10)
7. GHALABATIDDAIN (Dililit utang)
8. QAHRURRIJAL (hidup tertindas atau dikungkung oleh orang lain).
Orang yang terkena penyakit ini gejalanya antaralain bayak utang, kesulitan ekonomi, terjebak prilaku riba, hidup tidak merdeka, selalu terkait dengan hak orang lain. Virus tersebut sangat berbahaya. Karena, dapat merusak kehidupan dunia dan Akhirat.
Semoga kita terhindar dari delapan virus atau penyakit rohani yang membahayakan tersebut, mari memperbanyak doa tersebut dalam harian kita, terutama pagi dan sore hari, dan tentunya berusaha semaksimal mungkin memperbaiki diri jika terkena gejala virus tersebut.
Demikian Khutbah Jumat kali ini semoga bermanfaat dan berkah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ