radarbengkuluonline.id, Manna - Untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh petani padi di Bengkulu Selatan, harus ada didukung oleh program Pemerintah,dengan cara tingkatkan produksi hasil panen padi pada setiap tahunnya.
Yaitu, dengan cara melakukan musim tanam tiga kali dalam satu tahun. Saat ini kebiasaan tanam yang dilakukan oleh petani Bengkulu Selatan, hanya dua kali dalam setahun.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Bersama Gubernur Temui Menkes RI, Ada Apa?
Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Binagransyah MM menyampaikan, untuk mewujudkan itu semua,pihaknya bukan hanya meminta petani melakukan tiga kali musim tanam,tetapi Pemerintah Daerah akan memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh petani.
Itu mulai dari kebutuhan air, pupuk, serta pembasmian hama yang diperkirakan akan menggagalkan panen.
BACA JUGA:Akhirnya, Bupati Bengkulu Selatan Lakukan Mutasi Perdana untuk Pejabat Eselon II
"Saat ini kebanyakan petani padi hanya melakukan musim tanam dua kali setahun. Coba kita bayangkan saja kalau dari luasan lahan yang kita miliki seluas 7.630,30 hektar, kalikan saja kalau dua ataupun tiga kali tanam, tentu dalam satu tahunnya akan sangat berbeda hasilnya. Itu tentu akan mencukupi kebutuhan pangan kita," papar Binagransyah kepada RADAR BENGKULU, Minggu (30/11).
Apalagi saat ini, lanjutnya, sesuai instruksi dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah akan lebih memfokuskan program untuk ketahanan pangan,tentu peluangnya akan lebih besar.
BACA JUGA:Revitalisasi Musik Tradisional Digelar di Bengkulu Selatan
Sebagai bentuk dari keterlibatanPemerintah, pihaknya akan berusaha melalui instruksi Bupati dalam penyediaan air, pupuk dan meminta Penyuluh Pertanian Lapangan (PKL) memantau perkembangan tumbuh kembangnya padi yang ditanam petani.
Saat ini Pemerintah terus berusaha membangun irigasi baru dan memperbaiki irigasi lama. Pemerintah memberikan bantuan bibit,yang mana selama ini dalam satu hentar petani hanya bisa menghasilkan sekitar 6 ton, sekarang sudah terbukti ada percontohan yang dilakukan Pemerintah dengan bibit berkualitas bisa menghasilkan 8 sampai 9 ton perhektarnya.
"Agar nantinya hasil panen padi yang dilakukan oleh petani bisa menghasilkan yang maksimal, Pemerintah Daerah akan menseragamkan musim tanam untuk petani. Sehingga apapun yang menjadi kendala bisa dilakukan secara bersama-sama dan serentak.
Seperti contoh petani tidak berani melakukan tiga musim tanam karena dikhawatirkan akan ada musim hama,kalau kita melakukan musim tanam serentak, maka hama bisa kita lakukan pengontrolan. Artinya, tidak akan semua lahan diserang oleh hama,"ucapnya.
Kalau memang nantinya hama itu menyerang tanaman padi, pihaknya akan menggerakkan seluruh PPL untuk fokus menyelesaikannya,dan lahan yang terkena hama akan dibantu Pemerintah. Seperti mendapatkan bibit baru untuk kembali bekerja menggarap lahannya,sehingga tidak ada lagi lahan yang berganti.
"Karena sudah kita lakukan pengkajian di lapangan,untuk hama itu tidak akan menyerang semua lahan persawahan.Sama halnya kalau kita pergi ke Bengkulu menggunakan mobil, mau berapapun isi orang di dalam kendaraan kita membutuhkan jumlah minyak yang sama. Artinya, lebih baik kita tanam serentak dari pada nantinya kita memikirkan hama yang akan menyerang sebagian kecil lahan petani,"pungkas Binagransyah.