Program MBG Didorong Jadi Gerakan Nasional, Bangun Generasi Bengkulu yang Sehat dan Cerdas

“Setiap menu yang disajikan dalam program MBG telah disusun oleh ahli gizi sesuai dengan kebutuhan anak. Kami ingin memastikan tidak ada anak Indonesia yang belajar dalam keadaan lapar,” tutur Anyelir.

Ia menambahkan, program ini juga menjadi instrumen penting dalam menekan angka stunting dan gizi buruk, dua persoalan yang masih menjadi tantangan di banyak daerah.

 

Dukungan serupa disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi. Ia menilai MBG tidak hanya berdampak positif pada aspek kesehatan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

 

“Program ini memberi manfaat ganda. Selain menyehatkan anak-anak, juga menggerakkan ekonomi warga karena bahan pangan bergizi dapat dipasok oleh UMKM, petani, maupun pelaku usaha lokal,” katanya.

 

Melalui kolaborasi lintas sektor ini, program MBG diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.

Menurut Eko Kurnia Ningsih, sinergi tersebut penting agar upaya peningkatan gizi tidak berhenti di level program, melainkan menjadi bagian dari budaya hidup sehat masyarakat.

 

Program Menu Bergizi Seimbang (MBG) sendiri dirancang untuk memberikan akses makanan bergizi bagi anak sekolah, ibu hamil dan menyusui, serta balita. Tujuannya tak hanya menurunkan angka stunting, tetapi juga meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar anak.

 

Dengan konsep pemberdayaan lokal, MBG diharapkan mampu menciptakan efek domino: anak-anak tumbuh sehat, keluarga sejahtera, dan ekonomi daerah bergerak.

 

“Jika Bengkulu bisa menjadi contoh keberhasilan MBG, maka ini akan menjadi langkah besar menuju Indonesia yang lebih sehat dan berdaya saing,” pungkas Eko Kurnia Ningsih. 

Sumber: