Mempertahankan Kemenangan dan Ketaatan kepada Allah SWT
Ilham Robbyansa-Adam-radarbengkulu
2. Orang yang Berhijrah
Hijrah yang dimaksud bukanlah secara fisik. Melainkan hijrah secara rohani. Yaitu : Pertama Hijrah mental. Hijrah mental adalah hijrah nafsu. Antara lain :
1. Nafsu amarah, yaitu nafsu yang selalu cenderung kepada perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah SWT. Selalu berbuat tidak benar, baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia. Seperti selalu menebarkan berita yang penuh dengan kebohongan dan kebencian (hoax). Nafsu-nafsu seperti ini yang harus kita hijrahkan dalam rangka mempertahan ketengan dan kemenangan dihadapan Allah SWT.
2. Nafsu lawwamah, yaitu nafsu yang cenderung memulai menyesali perbuatan buruknya. Dia sering merenung dan mengkritik semua perbuatannya yang keliru. Selanjutnya dia berusaha agar perbuatan buruk yang telah dilakukan tidak terulang lagi, sehingga ia berusaha untuk melakukan perbuatan yang diridhai oleh Allah, nafsu ini sudah baik tapi belum dikatakan berjiwa mulia.
3. Nafsu muth’mainnah. Yaitu nafsu yang sangat diridhai oleh Allah SWT. Karena orang yang sudah mempunyai nafsu ini dia akan selalu membersihkan hati, mensucikan jiwa, menebarkan kedamaian, ketenangan dan keselamatan di muka bumi ini.
Oleh karena itu, jika diakhir Ramadhan ini kita sudah mampu menghijrahkan nafsu kita kepada nafsu muth’mainnah, maka In shaa Allah kita akan menjadi orang-orang yang dipanggil Allah.
Seperti dijelaskan dalam Al-qur’an surah Al-Fajr ayat 27-30 yang artinya: ''Hai jiwa yang tenang Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,. masuklah ke dalam syurga-Ku.''
Kedua, Hijrah Kultural. Yaitu Hijrah dari keterbelakangan menuju kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu majlis taklim jangan hanya ada di dalam bulan Ramadhan, tapi dibulan lain pun kita juga harus menuntut ilmu.
Ketiga, Hijrah sosial. Yaitu hijrah dari masyarakat yang berpecah belah menuju masyarakat yang bersatu. Karena persatuan dan kesatuan adalah merupakan modal untuk meraih kemenangan.
Keempat, Hijrah Material, yaitu hijrah dari ketidak berdayaan ekonomi menuju perekonomian masyakat yang kuat, dengan cara antara lain; sedekah, infaq dll.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
