Kolaborasi Pemprov–BOBIBOS Dinilai Bisa Jadi Jalan Baru Energi Alternatif

DPRD Bengkulu Dorong Langkah Terobosan Atasi Kelangkaan BBM

RADAR BENGKULU — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berulang dalam beberapa tahun terakhir kembali menjadi sorotan tajam di Bengkulu. Setelah antrean panjang mewarnai sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beberapa waktu lalu. Pemerintah Provinsi Bengkulu mulai mencari terobosan baru yang tak lagi sepenuhnya menggantungkan pasokan pada Pertamina. Upaya itu mendapat dukungan politik dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu.

 

Wakil Ketua I DPRD Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain, menyambut positif langkah Gubernur Bengkulu Helmi Hasan yang menjajaki kolaborasi dengan BOBIBOS, perusahaan yang mengembangkan teknologi pengolahan jerami menjadi bahan bakar alternatif. Gagasan ini mengemuka setelah Gubernur Helmi bertemu pihak BOBIBOS dalam sebuah diskusi yang turut diunggah di akun TikTok BOBIBOS pada Rabu (13/11/2025).

 

Gubernur Helmi menegaskan bahwa pemerintah provinsi siap menyediakan 2.000 hektare lahan sawah untuk mendukung suplai jerami sebagai bahan baku. Selain itu, Bengkulu disebut-sebut siap menjadi tuan rumah pembangunan pabrik pengolahan bahan bakar BOBIBOS, dengan harapan dapat menghadirkan alternatif energi yang lebih stabil.

 

Di tengah dinamika itu, dukungan politik dari DPRD dianggap penting untuk memastikan kebijakan berjalan tanpa hambatan. Teuku menilai langkah ini perlu dipahami sebagai ikhtiar pemerintah daerah dalam mencari solusi struktural jangka panjang.

 

“Kelangkaan BBM ini terjadi berkali-kali. Apa pun alasan yang disampaikan, sulit diterima oleh masyarakat karena BBM menyangkut hajat hidup orang banyak. Tanpa BBM, aktivitas ekonomi lumpuh,” ujar Teuku saat ditemui di Kantor DPRD Bengkulu, Jumat (14/11/2025).

 

Teuku menekankan bahwa kolaborasi Pemprov Bengkulu dengan BOBIBOS bukan bertujuan untuk menciptakan kompetisi dengan Pertamina. Ia menyebut langkah itu sebagai upaya realistis untuk mengurangi tekanan akibat ketergantungan tunggal terhadap satu sumber pasokan.

 

“Kami mendorong langkah strategis ini, bukan dalam konteks menyaingi Pertamina, tetapi menyelamatkan rakyat Bengkulu dari krisis BBM yang terus berulang,” tegasnya.

Sumber: