DPD RI Siap Inisiasi Forum Parlemen Negara-Negara Hutan Tropis

 

“Indonesia memiliki potensi carbon storage dan energi terbarukan yang nilainya sangat besar. Kami datang dengan pendekatan kolaborasi berbasis keadilan dan integritas,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (11/11).

 

Sultan mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara pemilik hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, sekaligus rumah bagi mangrove terluas di planet ini. Kedua ekosistem tersebut menjadi aset strategis untuk menyerap emisi global.

 

Dalam sesi pemaparannya, Sultan menyebut perubahan iklim dalam tiga dekade terakhir menunjukkan tren mengkhawatirkan. Karena itu, dunia tidak bisa lagi berorientasi pada satu strategi tunggal.

 

“Kita harus menjalankan dua pendekatan sekaligus: transisi energi dan pengembangan industri carbon capture,” ujarnya.

 

Ia juga mengutip temuan UNDP Global Climate Report 2024 yang menyatakan bahwa 70 persen kebijakan iklim dunia gagal, bukan akibat minimnya dana atau teknologi, tetapi lemahnya integrasi dan konsistensi politik.

 

Sultan memberi penekanan khusus pada gagasan Green Democracy—sebuah paradigma yang berusaha menempatkan kesadaran ekologis dalam setiap agenda demokrasi, termasuk pendidikan politik generasi muda.

 

“Green Democracy berupaya men-leverage transformasi demokrasi Indonesia dan global. Paradigma ini menghubungkan kebutuhan daerah, dinamika politik, dan keadilan ekologis dalam satu tujuan besar: kesejahteraan rakyat,” tegas Putra Kelahiran Bengkulu itu.

 

Sumber: