Banner disway

Kemenparekraf Siap Turun Tangan, Jejak Sejarah Bengkulu Diincar Wisatawan Dunia

 Kemenparekraf Siap Turun Tangan, Jejak Sejarah Bengkulu Diincar Wisatawan  Dunia

Wamenpar foto bersama Gubernur Bengkulu saat menghadiri Malam Puncak Festival Tabut 2025-Riski/MC-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id – Jika Bali dikenal dengan pantainya, Jogja dengan budayanya, maka Bengkulu punya magnet yang tak bisa ditiru daerah lain wisata sejarah beraroma kemerdekaan.

Tak banyak yang tahu, tetapi Bengkulu menyimpan jejak penting perjuangan Republik Indonesia. Dari rumah pengasingan Bung Karno, kediaman Ibu Negara pertama Fatmawati Soekarno, hingga Benteng Marlborough peninggalan kolonial Inggris, semua berpadu dalam satu kota kecil yang dulu sunyi, tapi sekarang mulai ramai dilirik.

BACA JUGA:Didampingi Walikota, Wamenpar dan Rombongan Kunjungi Objek Wisata Danau Dendam Tak Sudah

 

Kesadaran akan potensi emas itu disuarakan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Republik Indonesia Ni Luh Enik Ermawati, saat kunjungannya ke Bengkulu. Perempuan yang akrab disapa Ni Luh Puspa itu menyebut bahwa Bengkulu menyimpan potensi wisata sejarah unik yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia.

"Ini bukan sekadar wisata, tapi tentang identitas bangsa," ujarnya, Sabtu (5/7), usai mengunjungi beberapa titik sejarah di Kota Bengkulu. “Apa yang Bengkulu miliki adalah potensi kelas dunia. Tinggal bagaimana kita mengelolanya secara serius dan berkelanjutan.”

BACA JUGA:Wakil Menteri Pariwisata Hadiri Malam Puncak Festival Tabut Bengkulu 2025

 

Kunjungan Ni Luh Puspa ke Rumah Ibu Fatmawati Soekarno meninggalkan kesan mendalam. Ia menyebut sosok Ibu Fatmawati bukan hanya sebagai simbol sejarah, tetapi juga ikon perempuan Indonesia yang anggun, cerdas, dan berpengaruh. “Perempuan Indonesia modern perlu mengenal beliau. Bukan hanya sebagai penjahit bendera pusaka, tapi juga sebagai inspirasi sepanjang masa,” katanya.

Tak hanya itu, Wamenparekraf juga sempat menapaki lantai tua Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Soekarno-Hatta, tak jauh dari pusat kota. Di rumah sederhana itulah, Bung Karno menyusun gagasan besar tentang kemerdekaan sambil ditemani buku-buku dan semangat pantang menyerah.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Tinjau Rumah Korban Gempa di Betungan, Ada Apa Ya?

 

“Melihat langsung rumah pengasingan Bung Karno seperti membuka jendela waktu. Ini bukan sekadar bangunan tua, tapi saksi bisu lahirnya ide-ide revolusi,” ungkapnya antusias.

Tak ketinggalan, Benteng Marlborough yang berdiri megah di pesisir Pantai Tapak Paderi juga masuk dalam daftar kunjungannya. Benteng peninggalan Inggris itu disebut sebagai salah satu benteng terbesar di Asia Tenggara, dengan arsitektur khas Eropa abad ke-18 yang masih terjaga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: