Banner disway

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Cek Inpres No 12 di Pulau Baai

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah  Cek Inpres No 12 di Pulau Baai

Gubernur Bengkulu Bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah ke Pulau Baai-Windi Junius-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turun langsung ke Bengkulu. Putra Presiden ke-6 RI itu meninjau progres Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang percepatan pemulihan alur pelayaran Pulau Baai dan pembangunan infrastruktur strategis di Pulau Enggano.


Bagi AHY, misi Inpres ini tidak semata membenahi infrastruktur. Ada hajat hidup orang banyak yang dipertaruhkan. Pulau Enggano, sebagai salah satu pulau terluar, butuh pasokan logistik dan bahan bakar yang lancar. Dan semua itu bergantung pada alur pelayaran Pulau Baai.

BACA JUGA: Jalan Merapi Ditutup Total Gara-Gara Proyek Jembatan, Warga Kebun Tebeng Resah



“Percepatan ini bukan hanya soal beton dan alat berat. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat, ekonomi daerah, hingga rantai pasok nasional. Jadi harus dikerjakan bersama-sama,” tegas AHY.


AHY mengapresiasi kerja lintas sektor yang disebutnya sudah berjalan optimal. Ia mencontohkan, pembukaan alur pelayaran yang semula ditargetkan tuntas 31 Agustus, ternyata bisa lebih cepat. Per 7 Juli 2025 lalu, kapal sudah mulai lalu-lalang.

BACA JUGA:Prioritas Presiden Prabowo, AHY Tinjau Renovasi Sekolah Rakyat di Bengkulu



“Setelah ini tahapannya lanjut ke normalisasi garis pantai. Kita berterima kasih terutama kepada Pelindo yang bergerak cepat mengeksekusi pekerjaan di lapangan,” ucapnya.


Sejak alur kembali dibuka, geliat Pelabuhan Pulau Baai langsung terasa. Data mencatat, sudah ada lebih dari 400 gerakan kapal yang keluar-masuk. Rinciannya, 45 kapal pengangkut BBM, 18 kapal Roro, 28 kapal perintis trayek Enggano, dan 309 kapal niaga umum.

BACA JUGA:Warga Senang, Agus Harimurti Yudhoyono Serahkan 184 Sertifikat Tanah di Provinsi Bengkulu


Bahkan, kapal pengangkut BBM sudah kembali sandar pada 16 September 2025 lalu. Dalam sehari, rata-rata delapan kapal kini melintasi alur pelayaran yang sempat mandek akibat pendangkalan itu.


Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Arif Suhartono menegaskan pihaknya mengeksekusi mandat Inpres ini dengan penuh tanggung jawab. Seluruh proses normalisasi, kata Arif, dijalankan dalam koordinasi ketat dengan kementerian dan lembaga terkait.

BACA JUGA: Khaira Nur Sabrina Keluarkan Cacing dari Mulut dan Hidung



“Mulai dari pembukaan alur sampai normalisasi garis pantai, semua berjalan sesuai rencana. Kami pastikan tidak ada yang tercecer,” ujar Arif.


Arif menekankan, proyek Pulau Baai bukan hanya urusan Bengkulu. Lebih jauh, normalisasi alur pelayaran punya dampak strategis bagi logistik nasional. Dengan kedalaman alur yang lebih memadai, kapal-kapal besar bisa sandar lebih mudah. 

BACA JUGA:Sukses, Ini Dia Pemenang Turnamen Badminton Piala Ketua GOW Seluma



“Artinya, distribusi barang kebutuhan masyarakat lebih lancar dan biaya logistik bisa ditekan,” jelasnya.


Pelabuhan Pulau Baai memang punya posisi strategis. Selain jalur logistik untuk Pulau Enggano, pelabuhan ini juga pintu keluar-masuk berbagai komoditas dari Bengkulu. Mulai dari CPO (crude palm oil), batubara, hingga bahan pokok. Tidak heran, Presiden RI Prabowo Subianto sampai mengeluarkan Inpres khusus untuk percepatan normalisasi alur ini.

BACA JUGA:Warga Kota Bengkulu Antusias Ikut Menjaga Keamanan



Kolaborasi lintas pihak pun jadi kunci. Pelindo tidak bisa bekerja sendirian. Dukungan dari pemerintah pusat, Pemprov Bengkulu, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), asosiasi, hingga masyarakat mutlak diperlukan.


“Kami berterimakasih atas dukungan semua pihak. Dengan gotong royong, kami optimis target normalisasi bisa tuntas dan hasilnya langsung dirasakan masyarakat,” pungkas Arif.


Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: