Banner disway

Krisis BBM Masih Menghantui Bengkulu

Krisis BBM Masih Menghantui Bengkulu

Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi,-Windi Junius-radarbengkulu

 

BACA JUGA:Belum Final, Ribuan Orang Penerima Bansos di Provinsi Bengkulu Dihapus


Ironisnya, alasan klasik tentang terganggunya jalur distribusi seharusnya sudah tidak relevan. Sumardi mengingatkan bahwa akses jalur laut menuju Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu sudah membaik.


“Mereka sendiri bilang, distribusi sudah lancar. Produk Pertamina ada lima jenis, semuanya tersedia. Jadi tak ada lagi alasan. Kalau kosong, pasti ada yang tidak beres di tubuh Pertamina sendiri,” ujarnya tajam.

BACA JUGA:Bupati Seluma Bangga, Desa Taba Lubuk Puding Masuk 10 Besar Desa Wisata Provinsi Bengkulu


Ia bahkan menegaskan DPRD akan segera memanggil pihak Pertamina untuk dimintai penjelasan resmi.
 “Kita akan telepon langsung pihak Pertamina. Rakyat butuh kejelasan, bukan alasan,” tandasnya.


Kelangkaan ini segera menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Salah satu warga, Junaidi, yang ditemui di kawasan Penurunan, mengaku sudah berkeliling hampir separuh kota untuk mencari bahan bakar.

BACA JUGA:Total Gaji 4.423 Orang PPPK Paruh Waktu di Provinsi Bengkulu Sampai Rp 60 Miliar


“Saya dari Betungan ke Penurunan, lanjut ke SPBU Rawa Makmur. Semua tutup. Semua kosong. Sudah kayak mati mesin semua kendaraan,” keluhnya.


Ia berharap Pertamina segera turun tangan dan tidak membiarkan masyarakat kembali dihantui trauma seperti beberapa bulan lalu, saat kelangkaan BBM membuat harga eceran di tingkat pengecer melonjak liar.
“Dulu bulan Mei sempat juga langka. Harga di kios bisa sampai Rp 30 ribu per liter. Kami takut kejadian itu terulang,” ucap Junaidi.

BACA JUGA:Launching Lomba Satkamling Tingkat Provinsi Bengkulu Dihadiri Walikota

 


Bagi masyarakat Bengkulu, kelangkaan BBM bukan lagi sekadar gangguan teknis, tapi simbol buruknya manajemen distribusi energi di daerah. Fenomena ini seakan menjadi ritual tahunan menjelang Natal dan Tahun Baru, di mana pemerintah daerah dan Pertamina selalu berjanji, namun selalu gagal menepatinya. 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: