Harga Sawit Mudah Turun, Susah Naik

Harga Sawit Mudah  Turun, Susah Naik

  RBO >>  MUKOMUKO >>  Pihak Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko kemarin, (22/10) merilis harga beli tandan buah segar (TBS) atau buah sawit oleh sejumlah pabrik CPO di daerah ini. Terpantau harga sawit naik sedikit saja. Yakni sebesar Rp 20. Itupun hanya terjadi di dua pabrik. Yaitu PT. USM dan PT. BMK. Giliran terjadi penurunan harga tidak tanggung-tanggung. Sekali turun pabrik bisa menurunkan harga hingga nyaris menyentuh angka Rp 100. Seperti terjadi tanggal 25 September mayoritas pabrik CPO menurunkan harga mulai dari Rp 40 sampai Rp 90. Kemudian tanggal 2 Oktober PT. Sapta menurunkan harga beli mereka sebesar Rp 80. PT. Sapta hanya membeli TBS petani sebesar Rp 900 pada tanggal tersebut. Menurut salah seorang petani sawit, Arianto (38) warga Ujung Padang, kondisi ini tidak menguntungkan para petani. Kenaikan harga belum sesuai dengan harapan. "Sebulan yang lalu, kita sudah agak senang harga TBS mulai naik dikit demi sedikit. Terus anjlok lagi. Naiknya sedikit, turunnya banyak," ujarnya kepada radarbengkuluonline.com pagi tadi. Tidak hanya mengeluhkan harga beli sawit, Arianto juga mengeluh dengan harga yang ditetapkan tim Provinsi yang menurutnya terlampau kecil menetapkan harga ketetapan TBS se-Provinsi Bengkulu yakni hanya Rp 1.063 dengan toleransi 5 persen atau Rp 1.010. "Kalau harga ketetapan kecil gimana pabrik mau beli sawit petani dengan harga tinggi," ujarnya. Meskipun harga TBS di Mukomuko masih rendah, berdasarkan data yang dirilis Distan Mukomuko, mayoritas pabrik sudah membeli TBS petani sesuai harga ketetapan provinsi, kecuali PT. Sapta yang hanya menghargai TBS petani dengan harga Rp 950. Dirilis Distan harga TBS per 22 Oktober 2018 sebagai berikut; PT. Sapta Rp 950, PT. USM Rp 1.100, PT. KSM Rp 1.040, PT. MIL Rp 1.040, Rp SSS Rp 1.030, PT.AMK Rp 1.055, PT. SAP 1.080 PT. KAS Rp 1.040, PT. DDP Rp 1.040, PT. GSS Rp 1.090 dan PT. BMK Rp 1.140. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: