Waspada LGBT, Dewan Ajak Warga Proaktif
RBO, BENGKULU – Upaya untuk mencegah meluasnya prilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), seluruh elemen masyarakat diminta untuk proaktif. Terlebih saat ini dari patroli Cyber yang dilakukan Polda Bengkulu, ditemukan grup LGBT di jejaring sosial yang anggotanya teridentifikasi merupakan warga asal Bengkulu.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi, Sefty Yuslinah, S.Sos mengungkapkan, pihaknya memberikan apresiasi langkah yang sudah dilakukan Pemprov dan juga Polda Bengkulu dalam memerangi LGBT.
"Walaupun dengan meminta Kementerian Kominfo RI untuk menutup atau memblokir situs-situs berbau LGBT, Saya rasa pemblokiran situs-situs tersebut merupakan salah satu langkah yang tepat, dan bisa dilakukan dan kita harus waspada," ungkap Sefty saat diwawancarai jurnalis radarbengkuluonline.com kemarin (25/10).
Adapun langkah yang bisa dilakukan, seperti pernah dilakukan Tifatul Sembiring saat menjabat sebagai Menteri Kominfo, dengan memblokir situs-situs berbau pornografi. "Tinggal lagi Menteri Kominfo saat ini juga melakukan langkah serupa. Karena situs-situs pornografi dan LGBT itu mengancam keberlangsungan generasi penerus bangsa yang berakhlak dan berakidah. Setidak-tidaknya dengan langkah ini bisa meminimalisir," terangnya.
Disisi lain, Sefty berharap, dengan adanya temuan Polda Bengkulu terhadap grup LGBT di jejaring sosial, juga dapat melakukan pengusutan secara tuntas. "Sehingga dapat menimbulkan efek jera, bagi pelaku-pelaku yang dengan sengaja membuat grup ataupun situs berbau LGBT. Saya rasa dalam masalah ini lebih baik mencegah, ketimbang mengobati," ujar Sefty.
Hingga saat ini maraknya LGBT sudah meresahkan masyarakat. Terbukti dalam resesnya ada masyarakat yang meminta agar persoalan ini didorong pembuatan Peraturan Daerah (Perda). "Yang intinya jelas-jelas meminta agar hal-hal yang berbau LGBT dilarang di Provinsi Bengkulu ini. Tentu saja ini sudah menujukkan kekhawatiran masyarakat," tegas Sefty.
Meskipun demikian, sambungnya, masyarakat juga harus turut berperan aktif dalam memerangi LGBT ini. Setidak-tidaknya bisa melaporkan pada saat ditemukannya grup ataupun situs LGBT. Selain itu pentingnya bagi orang tua dan guru untuk memberikan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Mengingat diera digital saat ini, anak-anak yang usia Sekolah Dasar (SD) saja beberapa diantaranya telah memiliki jejaring sosial.
"Tidak bisa kita pungkiri saat ini jejaring sosial dimanfaatkan pelaku LGBT untuk mengkampanyekan keberadaan mereka. Orang tuakan paling dengan anak-anak mereka, jadi hendaknya harus melakukan pengawasan dan pemahaman. Mengingat perbuatan yang mengarah pada LGBT dilarang. Saya rasa untuk memberikan pemahaman, bisa dengan menceritakan kisa Nabi Luth AS," tutup Ketua BPOK DPW PKS Provinsi Bengkulu tersebut. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: