Perdana, Jalan Sehat Muslimah Bengkulu Over Target
Alisya Fianne Janne : Busana Syar'i Tidak Halangi Aktifitas
RBO, BENGKULU - Perlombaan jalan sehat Muslimah Syar'i Bengkulu 2018 sukses dan over target. Kegiatan yang diselenggarakan, pagi Minggu (23/12) dibuka langsung oleh Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah dan Gubernur ingin menggabung kegiatan tersebut dengan acara lain tahun depan. Sehingga acara yang diselenggarakan, bisa mengundang banyak wisatawan ke Bengkulu.
"Kita akan gabungkan dengan event lain. Seperti Festival Bumi Raflesia dan acara lainnya," ungkap Rohidin dalam sambutannya, kemarin.
Disampaikan Rohidin, acara bisa dikemas dalam satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan pada waktu bersamaan. Meskipun teknisnya acara dilaksanakan tidak disatu tempat.
"Kita berharap acara ini terus dilaksanakan dan berkelanjutan. Tidak saja dilaksanakan tahun ini saja. Semakin banyak kegiatan besar, Bengkulu akan semakin terkenal. Seperti acara Muslimah Syar'i ini, ini merupakan acara yang sangat positif," sampai Rohidin.
Acara jalan sehat Muslimah Syar'i yang diinisiasi oleh motivator muallaf Alisya Fianne Janne ini awalnya menargetkan hanya 1000 peserta. Namun pada pelaksanaannya, peserta daftar mencapai 2.020 orang. Bahkan menurut Alisya Fianne, acara yang dilaksanakan di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu ini terpaksa membatasi peserta yang ingin mendaftar karena jumlahnya sudah berlebih.
"Kita apresiasi sekali terhadap tanggapan pak Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah yang sangat mendukung acara ini. Apalagi ingin menggabungkan acara ini dengan event-event besar di Bengkulu. Kami juga tidak menyangka kalau pesertanya sebanyak ini. Karena target kami peserta itu hanya diangka 1000 peserta saja," katanya.
Dijelaskan Alisya, acara jalan sehat Muslimah Syar'i diselenggarakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di Provinsi Bengkulu kalau berbusana syar'i itu tidak menghalangi berbagai macam kegiatan. Termasuk dalam berolahraga.
"Dengan bersyar'i kita masih bisa melakukan aktivitas. Bahkan berolahraga. Ini fokus kita dalam menyelenggarakan acara ini. Kita ingin Muslimah tetap bersyar'i dimasa globalisasi seperti sekarang," terangnya.
Perempuan mualaf pada 2007 silam ini menuturkan, umat muslim harus mempertahankan cara-cara berpakaian yang pantas ditengah banyaknya aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya mualaf beberapa tahun lalu dan sekarang saya ingin menghibahkan diri saya untuk mengenalkan, dan mengajak seluruh muslim untuk bersya'i. Kalau saya yang mualaf saja bisa, maka adalah hal mudah bagi muslimah yang sejak lahir sudah muslim. Tahun 2019 kita agendakan acara ini cakupannya lebih luas yakni se-Provinsi Bengkulu. Sekarangkan hanya Kota Bengkulu dan beberapa peserta dari kabupaten terdekat," jelasnya.
Disinggung soal ada kemungkinan diselenggarakan acara ini dengan politik jelang Pemilu serentak April 2019 nanti, perempuan yang diketahui sebagai Caleg DPR RI dari Partai Golkar Dapil Provinsi Bengkulu ini memastikan tidak ada kaitannya sama sekali.
"Tolong dong jangan kait-kaitkan acara ini dengan politik. Karena ini murni saya lakukan untuk mengajak muslimah di Bengkulu bersyar'i. Jangan melulu dikaitkan dengan politik. Kalau politik itukan ada panggungnya sendiri. Nah kali ini panggung beda bukan politik. Ini panggung saya mengajak perempuan muslimah di Bengkulu bersyar'i," pungkasnya. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: