Curah Hujan Tinggi,  Berakibat DBD

Curah Hujan Tinggi,  Berakibat DBD

RBO, BENGKULU - Walaupun terhitung awal bulan, namun curah hujan di Provinsi Bengkulu saat ini cukup tinggi. Hal ini mengakibatkan beberapa penyakit terhadap masyarakat, seperti penyakit Demam Berdarah Dengua (DBD) yang berasal dari nyamuk aedes aegypti.
Masyarakat untuk diimbau agar dapat menjaga lingkungan, terutama agar dapat membuang sampah hingga membersihkan bak mandi. Penyakit ini pun dapat menular, akibat dibawa oleh virus nyamuk tersebut.
Upaya pemerintah pun melakukan fogging terhadap lingkungan masyarakat. Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengutarakan saat ini ada peningkatan sebesar 5 persen dari bulan sebelumnya. Dari realisasi kasus sebesar 50 kasus se Provinsi Bengkulu.
"Curah hujan cukup tinggi, tentu faktor ini mengalami peningkatan salah satunya DBD. Ada peningkatan di beberapa Kabupaten dan Kota bahkan ada meninggal, namun tidak mencuat lebih tinggi," terangnya kemarin Senin (14/1).
Dirinya pun meminta agar masyarakat dapat menjaga lingkungan. Melakukan gerakan serentak pemberantas nyamuk DBD ini, seperti menguras genangan air hingga menjaga kebersihan.
Masih Herwan, menginstruksikan ke Jajaran Dinkes Kota dan Kabupaten agar bersikap pro aktif dalam menangani permasalahan ini agar dalam kasus ini tidak ada laporan kematian.
"Ada pencegahan, karena nyamuk DBD ini faktor hujan, air tergenang dan lingkungan tidak sehat. Dengan demikian kita mengimbau terhadap masyarakat, agar dapat melakukan gerakan serentak. Bagi masyarakat kita diduga, harus dilaksanakan pengobatan ditangani segera. Agar jangan sampai ada kematian," tambahnya.
Sementara itu, melihat data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu peningkatan DBD ini terjadi diawal tahun. Tampak secara relatif, namun dari 400 laporan hanya 76 kasus yang terbukti yang merupakan penyakit DBD. Hal ini sudah merupakan pemeriksaan pihak labor kesehatan, yang terjadi di Kota Bengkulu untuk tahun 2018 lalu.
Kepala Dinkes Kota Bengkulu Susilawati saat dikonfifmasi mengenai hal ini, pihaknya segera secara cepat jika mendapatkan laporan dari tim surveilans yang berada di Puskesmes hingga Rumah Sakit. Dibulan ini, pihaknya menerima tiga laporan terkait DBD. Namun setelah diuji dalam labor kesehatan ternyata hal tersebut merupakan suspect DBD atau penyakit menyerupai, bukan kasus DBD. Sehingga pihaknya melakukan penyuluhan terhadap para pasien.
"Itu semua laporan dari Puskesmas. Memang beberapa waktu lalu ada laporan dari puskesmas Sukamerindu ada tiga orang, namun bukan penyakit DBD. Kita hanya melakukan penyuluhan, itu suspect DBD atau penyakit menyerupai. Kita ada jaringan cepat tanggap, jika kasus DBD terjadi maka ada laporan langsung dari kita," tutup Susilawati. (Bro)
Rekapan Hasil Kasus DBD Pada Tahun 2018 di Kota Bengkulu
Bulan             Jumlah
Januari           5 Kasus
Februari         4 Kasus
Maret             10 Kasus
April              12 Kasus
Mei                7 Kasus
Juni               11 Kasus
Juli                11 Kasus
Agustus    -
September    -
Oktober    -
November       3 Kasus
Desember      -
Total              76 Kasus Ditahun 2018

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: