Masyarakat Desa Semakin Miskin, Pemerintah Harus Turun Tangan
Reporter:
radar|
Editor:
radar|
Jumat 18-01-2019,19:44 WIB
Raharjo Sudiro : Masyarakat Desa Kita Mayoritas Petani
RBO, BENGKULU - Turunnya harga komoditi sektor pertanian maupun perkebunan saat ini, dinilai menjadi salah satu penyebab bertambahnya penduduk miskin di pedesaan dalam wilayah Provinsi Bengkulu. Demikian disampaikan anggota Komisi IV DPRD Provinsi, Raharjo Sudiro, S.Sos kepada jurnalis kemarin.
Menurutnya, dalam masalah ini intervensi ataupun campur tangan dari pemerintah mulai dari tingkat Kabupaten dan Provinsi harus ada.
"Mayoritas masyarakat, terutama di pedesaan bermata pencaharian sebagai petani, yang tentu saja pendapatannya sangat tergantung dengan hasil jual komoditi pertanian ataupun perkebunan. Sayangnya beberapa waktu terakhir harga komoditi, seperti kelapa sawit dan karet yang sebagian besar merupakan komoditas utama petani cenderung lesu," ungkap Jojo panggilan akrabnya.
Tentu saja, lanjut Jojo, dengan lesunya harga jual komoditas utama tersebut, akhirnya daya beli petanipun menjadi rendah. Makanya perlu intervensi pemerintah, untuk mencarikan solusi agar harga komoditi itu kembali normal.
"Belum lagi dengan kondisi infrastruktur yang masih banyak belum memadai. Dimana untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan, petani harus mengeluarkan biaya yang tinggi," katanya.
Sehingga, sambung Jojo, tinggal berapa lagi petani atau masyarakat bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan komoditi yang dimaksud.
"Misalnya saja komoditi kopi, saat ini memang lumayan tinggi harganya. Tapi kalau ongkos angkutnya tinggi lantaran infrastruktur belum memadai, berapa lagi masyarakat dapat hasil dari penjualan," ujar Ketua Fraksi Golkar ini.
Lebih jauh dikatakannya, memang sangat disayangkan jika penduduk miskin di pedesaan mengalami penambahan. Terlebih saat ini di pedesaan sudah ada Dana Desa (DD).
"Kita rasa DD ini bisa berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ditengah-tengah masyarakat pedesaan kedepannya. Misalnya lebih banyak diarahkan untuk pemberdayaan," tutupnya.
Sebelumnya, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, jumlah penduduk miskin di pedesaan dalam wilayah Provinsi Bengkulu pada tahun 2017 dengan 2018 mengalami penambahan atau peningkatan sebanyak 1.335 orang. Dimana pada September 2017 lalu jumlah penduduk miskin di pedesaan berada diangka 205.468 orang. Sedangkan September tahun 2018 malah naik menjadi 206.803.(idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: