419 Desa Siap Bersama Barlian
Cugung Langu Butuh Perhatian Serius
RBO, BENGKULU – Hingga Februari 2019 calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) nomor urut 24 Barlian telah melakukan kunjungan ke 419 Desa se Provinsi Bengkulu dan akan terus bertambah hingga hari H pencoblosan 17 April 2019 nanti.
“Alhamdulillah hingga Februari 2019 ini saya sudah kunjungan ke 419 desa dan Alhamdulillah sambutan warga yang saya kunjungi cubuk baik,” kata Barlian kepada jurnalis.
Dijelaskan Barlian, di beberapa kabupaten yang dikunjungi masalah yang di hadapi warga berbeda-beda. Semua masukan yang didapatkan dilapangan menjadi tambahan energy dan semangat untuk maksimal berjuang menuju senayan.
“Mereka umumnya petani, yang saya temui, berharap ada perwakilannya yang duduk di senayan, agar bisa memperjuangkan nasib mereka,” kata dia.
Disisi lain Barlian juga mendapatkan motivasi lainnya, yakni warga yang ditemui mengaku senang ada calon DPD RI yang mau berkunjung ke daerah pedalaman yang aksesnya sangat sulit. “Saya juga senang karena menjadi satu-satunya caleg DPD yang berhasil menemui mereka dalam keadaan yang apa adanya, dengan aktifitas yang mereka lakukan kesehariaannya,” jelasnya.
Ada satu desa yang membuat saya cukup prihatin dan terkesan yakni desa Cugung Langu Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma. Dimana dengan kondisi geografis yang berbukit dan masyarakatnya hidup sangat tergantung dengan alam disekitarnya.
“Padahal hanya 12 kilometer dari ibu kota kecamatan, tapi aksesnya sangat sulit, dan ada istilah disana, sudah masuk malas keluar dan sudah keluar malas masuk ke desa tersebut,” kata dia.
Padahal desa tersebut berdiri sejak 1943 namun hingga sekarang infrastruktur jalannya hanya mengandalkan jembatan gantung dan tidak bisa berlawanan arah dengan pengguna lainnya.
“Harus ada yang menunggu diseberang jika ada yang akan menyeberang,” kata dia.
Padahal ada jalur alternative tapi belum tembus karena ada kendala pada pendanaan.
“Jaraknya tidak terlalu jauh, cuma itu belum tembus,” ujar dia.
Dikatakan Barlian jika ada warga yang sakit diangkut pakai motor untuk menuju keluar dan atau ke rumah sakit.
“Ini yang cukup membahayakan, walaupun disana ada pustu, namun jika ada warga yang sakit berat dan butuh di rujuk ke rumah sakit dengan kondisi yang demikian sangat memprihatinkan,”kata dia.
Oleh karenanya, daerah tersebut membutuhkan perhatian yang serius dan segera sebab sejak sebelum Indonesia merdeka dan bahkan Indonesia sudah merdeka belum ada perhatian maksimal dari pemerintah daerah.
“Saya wajib untuk menyampaikan kondisi yang sebenarnya, minimal menjadi perhatian pemerintah setempat untuk segera di carikan alternative pemecahan masalahnya,” singkat dia. (hcr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: