Sungai Lisai, Desa yang Mandiri dan Mampu Berswasembada Pangan

Sungai Lisai, Desa yang Mandiri dan Mampu Berswasembada Pangan

RBO, BENGKULU – Desa Sungai Lisai adalah desa yang mandiri serta swasembada pangan. Desa ini berada dalam Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Awalnya desa ini masuk dalam wilayah Merangin Jambi, namun karena aksesnya yang terlalu jauh, maka warga dengan kompak ingin pindah kewilayah Kabupaten Lebong. Sebab dengan desa terdekat di Kabupaten Lebong hanya berjarak 11 KM dari Desa Sungai Lisai namun aksesnya masih menggunakan jalan setepak dan hanya dapat dilalui dengan sepeda motor yang telah di modifikasi.

Jika mengunjungi Desa Sungai Lisai, maka kita akan dihadapkan pada kondisi alamiah yang benar-benar asri, dimana kehidupan masyarakatnya sangat tergantung dengan alam dan lingkungan sehingga warga memiliki tradisi menjaga alam agar tetap lestari dan hijau.

Terkait dengan kebutuhan pokok seperti beras, warga Sungai Lisai telah berswasembada beras, sebab masing-masing warga desa memiliki sawah yang hanya di garap 1 tahun sekali, dan hasilnya pun disimpan di lumbung padi untuk permakan selama satu tahun. Hanya saja untuk kebutuhan lainnya, misalnya gula pasir Rp 19 ribu perkilogram, lalu minyak goreng Rp 16 ribu per kg harus didatangkan dari luar desa.

Mengenai hasil jual produk pertanian, Desa Sungai Lisai juga merupakn desa penghasil Kopi, yang dijual per kg harga Rp 16-19 ribu dipotong upah angkut Rp 2000 per kg. Lalu minyak nilam Rp 500 ribu per kg dipotong upah angkut Rp 3000 per kg nya, Kulit Manis Rp 22-23 ribu per kg dipotong upah angkut Rp 2500 per kg nya, sementara untuk beras hanya Rp 100 ribu per kg.

Hanya saja untuk kebutuhan skunder lainnya, misalnya semen itu harga sampai ke lokasi mencapai Rp 200 ribu per saknya, lalu seng per kodinya Rp 1,2 Juta. Karena aksesnya yang sangat sulit, makanya harganya tinggi.

Adalah Caleg DPD RI no 24 Barlian yang berkesempatan mengunjungi masyarakat Desa Sungai Lisai. Masyarakat disana mengaku sangat senang mendapatkan kunjungan tersebut, bahkan mereka sepakat untuk mendukung dan memuluskan langkah Barlian menuju Senayan yang akan menjadi wakil mereka. “Alhamdulillah masyarakat Desa Sungai Lisai sangat ramah dan saya salut dengan mereka yang mampu mendiri dan menjaga kelestarian alam, karena mereka hanya mengambil sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri,” kata Barlian sembari mengatakan Desa Sungai Lisai ini adalah desa yang ke 454 desa yang telah di kunjungi sejak memulai sosialisasi ditengah masyarakat November 2018.

Dikatakan Barlian, jumlah penduduk Desa Sungai Lisai ini mencapai 500 jiwa, namun yang sudah memiliki hak pilih hanya 183 yang terdaftar dalam DPT. “Mudah-mudahan mereka yang masuk dalam DPT ini dapat memberikan pilihannya sesuai dengan hati nurani dan keinginan masyarakatnya masing-masing,” kata dia.

Sementara itu, tokoh masyarakat Sungai Lisai, Kamudin mengakui belum ada caleg, apalagi kelas DPD RI berkunjung ke desanya. “Alhamdulillah pak Barlian sudah mengunjungi kami disini dan sudah menyaksikan bagaimana kondisi kami disini, dan kami mendoakan apa yang di cita-citakan pak Barlian terwujud, sehingga masyarakat Sungai Lisai punya perwakilan jika ingin mengadu,” kata dia.

Dijelaskan Kamudin, dirinya tidak perlu lagi bercerita mengenai keadaan desanya, karena pak Barlian sudah berkunjung dan sudah memahami kondisi masyarakat disini. "Saya tak perlu cerita lagi bagaimana kondisi kami disini, yang jelas pak Barlian telah merasakan apa yang kami rasakan dan kami harap menjadi salah satu pemikiran beliau jika berhasil nanti, dan tidak melupakan masyarakat disini," singkat dia.(hcr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: