Kinerja Bawaslu dan KPU Dipertanyakan Warga
JIMM Sampaikan Enam Tuntutan RBO, SELUMA - Banyaknya laporan dugaan money politik (politik uang) dan sejumlah item pelanggaran pemilu yang tak tuntas dan mengendap, membuat kinerja Bawaslu Kabupaten Seluma dipertanyakan warga. Disisi lain, banyaknya dugaan kecurangan dan persoalan Pelanggaran pemilu juga menilai kinerja pihak KPU dipertanyakan, lemah dan terkesan diintervensi oleh pihak tertentu. Hal itulah yang memicu sekelompok pendemo yang menamakan Jaringan Intelektual manifesto Muda (JIMM) dan Koalisi Rakyat Peduli Demokrasi Seluma Bersatu (KRPDSB) menggelar aksi demo di depan Kantor Bawaslu dan KPU Seluma pada Selasa (14/5) siang. Di depan Kantor Bawaslu, massa yang berjumlah sekitar 50-an orang seusai menyampaikan tuntutan, juga menyerahkan selembar isi tuntutan yang di terima ketua Bawaslu Seluma, Yefrizal SE. Massa selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju Kantor KPU Seluma. Di KPU, perwakilan pendemo juga diterima langsung oleh ketua KPU Seluma bersama 3 anggota komisioner lainnya. "Kedatangan kami ini murni untuk meminta keadilan dan menuntut adanya proses demokrasi. Kami juga menuntut dua lembaga penyelenggara pemilu melakukan investigasi terkait indikasi kecurangan selama Pemilu diselenggarakan," kata Heru Saputra, Koordinator aksi, Selasa (13/5). Massa yang berada di depan kantor KPU juga sempat melontarkan orasi yang menilai KPU gagal dan meminta komisioner KPU mundur dari jabatan. "Saya rasa masih ada waktu pihak KPU untuk mengevaluasi dan menindaklanjuti tuntutan sebelum tanggal 22 Mei 2019. Jikapun dibawa ke MK, nanti ada parpol tertentu yang saya kira untuk mengusung dugaan kecurangan itu," kata Heru. Dibagian lain, Ketua KPU Seluma, Sarjan Efendi SE menyampaikan terima kasih atas adanya atensi dan aspirasi yang disampaikam pihak pendemo. "Jadi intinya tuntutan mereka ini mempertanyakan terkait dugaan money politik. Dan sejauh ini laporan tersebut tidak ada bukti dan saksi yang sampai kepada kami. Kedua persoalan pemungutan suara ulang di Desa Sekalak Kecamatan Seluma Utara kok dilaksanakan, sementara yang di Serambi Gunung,Talo tidak dilaksanakan. Hal ini saya sampaikan karena kami sudah mendapat rekomendasi dari Bawaslu Seluma sementara yang di Serambi Gunung kami hanya mendapat rekomendasi dari Bawaslu terkait adanya pelanggaran administrasi," sampai Sarjan. Sementara terkait tuntutan pendemo yang meminta adanya investigasi terkait dugaan money politik, penggelembungan suara dan kecurangan lainnya, KPU masih kebingungan dengan hal itu. "Saya juga bingung terkait tuntutan meminta investigasi itu, caranya gimana. Saya juga belum punya pemikiran terkait investigasi sejumlah hal yang telah berlalu itu," demikian Sarjan. (0ne) Berikut point orasi Demonstran 1. KPU dan Bawaslu gagal mencegah politik uang 2. Bawaslu terindikasi tidak independent dan tidak profesional dalam menyelamatkan pesta demokrasi di Seluma 3. Proses dan lakukan investigasi caleg money politik 4. Tindaklanjuti semua laporan masyarakat terkait indikasi kecurangan Pemilu 5. Lakukan pemungutan suara ulang di lokasi terindikasi kecurangan 6. Proses penggelembungan Suara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: