Anggota Dewan BU Usulkan Evaluasi Balitbag BU

Anggota Dewan BU Usulkan Evaluasi Balitbag BU

RBO  >>   ARGA MAKMUR  >>   Dalam hearing DPRD Bengkulu Utara dengan eksekutif tentang pembahasan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2018 yang kedua, Slamet Waluyo Sucipto selaku anggota dewan sempat mengusulkan, agar dalam waktu dekat ini Balitbang BU  dievaluasi.

Pasalnya, hingga saat ini Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) BU dianggap tidak produktif dan kurang memberikan manfaat bagi kemajuan program pembangunan di daerah setempat. Sebab, banyak tugas-tugas riset yang justru masih dikerjakan oleh instansi yang terkait.

“Sekarang kalau kita lihat banyaknya muncul permasalahan daerah, tentu kita akan bertanya, apa sih kerjanya Balitbang,”ujar Slamet Waluyo, Selasa (25/6/2019).

Slamet Waluyo juga menilai, bahwa kinerja Balitbang Selama ini tidak optimal dan tidak sebanding dengan alokasi anggaran yang disiapkan setiap tahunnya. Padahal, penelitaian dan pengembangan (Litbang) berperan sangat penting dalam mendorong kemajuan suatu daerah.

“Kalau mereka mengatakan karena masalah anggaran itu alasan klasik. Kemudian jika ingin program kegiatan itu berjalan dengan baik, sebaiknya kepala daerah meletakkan jabatan Kepala Dinas atau kepala Badan itu bukan karena kedekatan,”kata Slamet Waluyo.

Balitbang Berfungsi Mengatasi Munculnya Masalah di Daerah

Lanjut Slamet Waluyo, hasil Litbang yang akurat dalam bentuk konsep, model, skenario, maupun kebijakan yang tepat, dapat menjadi rekomendasi dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul di suatu daerah. Mulai dari masalah perkebunan, perikanan, krisis pangan hingga solusi dalam rangka meningkatkan produktivitas di berbagai sektor pembangunan.

“Jadi kalau daerah mau maju tentu hasil survei dan telaah-telaah itu menjadi penting. Jadi, jangan alergi dengan penelitian. Karena kalau ingin hasil program kegiatan pembangunan yang baik harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Baik itu dari kegiatan Pekerjaan Umum, Perhubungan, terobosan daerah, pendapatan daerah, persoalan daerah, mau pun yang lainnya”papar Slamet Waluyo.

Menanggapi hal itu, Kepala Balitbang Kabupaten Bengkulu Utara, Drh.Agus Arifianto membenarkan jika mereka belum dapat bekerja secara maksimal. Hal itu diakibatkan masalah keterbatasan anggaran yang ada. Dimana setiap tahun Balitbang mendapatkan porsi anggaran yang sangat minim.

“Kami memang sadar kalau kami masih banyak kekurangan. Bagaimana tidak, setiap tahun anggaran kami kecil. Hanya dianggarkan sekitar Rp 50 juta per tahunnya,”terang Agus, atau sering disebut oleh Sekda Haryadi dengan panggilan Agus Dokter Hewan.(bri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: