Harga Sawit Murah Ancam Ekonomi Mukomuko Jika Berkepanjangan

Harga Sawit Murah Ancam Ekonomi Mukomuko Jika Berkepanjangan

RBO  >>>  MUKOMUKO  >>>   Hampir dua bulan terakhir harga tandan buah segar (TBS) atau buah sawit yang menjadi andalan perekonomian Kabupaten Mukomuko tak kunjung berpihak pada petani. Ditingkat petani, harga sawit masih di bawah Rp 1.000 per kg. Mayoritas di wilayah kecamatan, harga sawit ditingkat petani Rp 750 - Rp 800 per kg. Harga tersebut belum dipotong biaya produksi.

Jika harga sawit terus menerus murah dalam waktu yang panjang, bisa-bisa mengancam perekonomian masyarakat Kabupaten Mukomuko. Ini sebagaimana diungkapkan Wakil Bupati Mukomuko, Haidir, SIP kemarin.

"Saya prihatin dengan kondisi ekonomi saat ini. Karena, harga sawit terus-terusan murah," kata Haidir.

Katanya, terkait harga sawit ini, Pemkab Mukomuko tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, harga sawit ini dipengaruhi harga CPO dunia dan harga ketetapan terendah menjadi wewenang Pemerintah Provinsi.

Untuk itu kata Wabup, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Bengkulu guna membahas harga sawit yang tak kunjung membaik dua bulan terakhir.

"Pengaruh harga sawit terhadap ekonomi Mukomuko sangat besar. Sebagian besar ekonomi masyarakat ditopang dari sektor perkebunan sawit," katanya lagi.

Saat ini, berdasarkan rilis pihak Dinas Pertanian (Distan), harga sawit di sejumlah pabrik CPO mayoritas masih di bawah Rp 1.000 per kg. Hanya ada tiga pabrik yang membeli sawit petani di atas Rp 1.000.

Berikut daftar harga sawit di beberapa pabrik CPO di Kabupaten Mukomuko. PT. SAPTA Rp 850 per kg, PT. KSM Rp 970, PT. MMIL Rp 970, PT. AMK Rp 970, PT. SSS Rp 930, PT. SAP Rp 940, PT. KAS, Rp 970, PT. DDP Rp 1010, PT. USM Rp 950, PT. BMK Rp 1040, dan PT. GSS Rp 1060 per kg. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: