Tas Mulai Gendut, JCH Bengkulu Mulai Sedih

Tas Mulai Gendut, JCH Bengkulu Mulai Sedih

RBO  >>>   MADINAH  >>>  Memasuki hari terakhir di Madinah, para Jemaah Cakon Haji (JCH) Bengkulu mulai mengemas barang-barang. Pada saat itulah kelihatan tas mulai gendut. Pasalnya, JCH mulai membeli oleh-oleh untuk sanak dan kerabat di tanah air. Mereka memborong tasbih, sajadah, baju, peci, bahkan ada yang membeli perhiasan.

Pantauan General Manager yang juga Pimred RADAR BENGKULU, Syah Bandar dari tanah suci, bahwa para JCH sudah mulai berbelanja, termasuk kurma dan Alquran juga tidak ketinggalan. Begitu juga membeli baju sajadah seharga Rp 100-200 ribu, tasbih antara 2-10 Riyal yang dirupiahkan senilai 8000-40.000 rupiah. Ini tergantung kualitasnya dan juga peci seharga 2-10 Riyal.

Ketua Kloter 12 Bengkulu, M. Nasir mengingatkan para JCH agar segera mengepak barang, lalu dikumpulkan didepan pintu kamar masing-masing, sehingga Kamis Pagi WAS (Waktu Arab Saudi) langsung diangkut bus menuju Mekkah. Sedangkan JCH diberangkatkan pukul 14.00 WAS atau pukul 18.00 WIB menuju Mekkah. Namun nanti, mampir di Masjid Bir Ali untuk salat sunat dan pasang niat umroh. Sejak dari Madinah JCH Bengkulu sudah berpakaian ihram.

Kondisi Jemaah Kloter Beberapa JCH asal Bengkulu mulai meriang karena terserang flu dan batuk. Meskipun demikian, aktivitas salat Arbain 40 waktu di Masjid Nabawi tetap lancar. Hanya saja suara batuk dan bersin terdengar bersahut- sahutan di Masjid Nabawi. Kondisi JCH ini dipengaruhi cuaca panas di Madinah yang mencapai 40°C lebih.

Untuk mengatasi hal tersebut JCH banyak berada di dalam Masjid atau di kamar yang suhunya cukup dingin. Banyak sekali kenangan manis di madinah. Mulai dari nikmatnya salat 40 waktu di Masjid Nabawi hingga keramahan para pelayan toko yang agresif menjajakan jualan barangnya. Tiap waktu salat di Nabawi, jutaan jemaah memadati masjid penuh sejarah itu.

Sejak pukul 01.00 malam sudah ada jemaah yang datang. Pukul 03.00 WAS, azan pertama untuk memanggil jemaah, waktu itu sudah puluhan ribu jemaah memadati masjid. Mereka tak mau menyia- nyiakan kesempatan salat yang derajat dan pahalanya 1000 kali dibanding masjid lain di dunia. Dan begitu juga Masjidil Haram yang pahalanya jauh lebih besar mencapai 100.000 kali dibanding masjid kita di tempat lain.

Jemaah salat sunat tiada henti dilanjutkan zikir, doa dan membaca Alquran. Setelah azan subuh berkumandang pukul 04.15, jemaah kembali salat sunat. Selanjutnya baru salat subuh dan disinilah puncaknya. Pukul 05.17 WAS Jemaah mulai keluar Masjid Nabawi, lalu memadati Kota Madinah. Disinalah toko-toko mulai diserbu. Saat salat semua toko tutup atau mereka pergi salat. Di toko para pembeli dibiarkan bebas memilih yang diinginkan. Tidak ada pengawasan ketat, bahkan CCTV. Juga tidak ada pandangan curiga pada tamu. Mungkin mereka percaya tamu tak akan berniat macam-macam.

Saat ini jemaah makin sedih, karena hari ini mereka harus berpisah dengan rumah Allah yang istimewa itu. "Kita sangat sedih berpisah dengan Masjid Nabawi, entah kapan kita bisa bertemu lagi, "ujar Gusrizal, guru MTSN 2 Kota Bengkulu saat mengepak barang persiapan ke Mekkah kemarin.

Begitu juga dengan Ketua Regu 17 Kloter 12, Hendri menuturkan bahwa jika sudah sekali ke tanah suci, maka hati selalu rindu ingin kembali lagi. ‘’Insya Allah nanti bisa datang lagi. Amin, “ujarnya. (Ae-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: