Penyaluran BBM di Bengkulu Tidak Masuk Akal

Penyaluran BBM di Bengkulu Tidak Masuk Akal

Armansyah Mursalin : Ada Kejanggalan dari Distribusinya

RBO  >>>   BENGKULU   >>>   Dari penyaluran jatah kuota BBM bersubsidi JBKP untuk wilayah Provinsi Bengkulu menurut anggota Komisi III DPRD Provinsi tidak masuk akal serta ada kejanggalan disana.

“Dari hasil konsultasi kami ke BPH Migas, data mengatakan penyaluran BBM Bersubsidi kita di Bengkulu tidak masuk akal. Baik premium maupun solar. Sebenarnya kalau dihitung dari kuota itu untuk Bengkulu sudah mencukupi. Tapi dari fungsi pengawasan, kemudian pembagian kuota tidak merata. Kan aneh ketika kita melihat data itu. Premium bersubsidi untuk Kabupaten Mukomuko mencapai 25 ribu KL, sementara Kota Bengkulu yang jumlah populasi kendaraannya lebih banyak mendapat jatah kuota BBM hanya 24 ribu KL,” ungkap anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, H. Dedy Ermansyah SE saat ditanyai sedang berada di depan pintu masuk ruangan sekretariat dewan, kemarin (31/7).

Adapun yang menentukan jatah kuota BBM yang akan disalurkan ke sembilan kabupaten plus satu Kota Bengkulu, lanjut Dedy, itu adalah Pertamina. “Sebab itu, kami akan meminta penjelasan dari SR Pertamina Bengkulu. Kok bisa begini pembagian kuotanya. Tidak masuk akal. Sebab, tidak mungkin jumlah kendaraan di Kabupaten Mukomuko sebagai suatu daerah kabupaten yang baru mekar lebih banyak dibanding Kota Bengkulu. Kan aneh. Sebab itu, kedepan pembagian kuota BBM ini merata. Sebab itu dirasionalisasikan lagi pembagian jatah kuota BBM tersebut. Apalagi BBM bersubsidi,” tegas Dedy.

Selain Dedy, anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu lainnya, H. Armansyah Mursalin SH mengatakan, memang ada kejanggalan dalam penyaluran BBM. Apalagi BBM bersubsidi di Provinsi Bengkulu.

“ Jatah kuota BBM bio solar dan premium untuk Provinsi Bengkulu dan jatah premium untuk kabupaten Mukomuko ada kejanggalan sebanyak 25 ribu KL melebihi kota. Ini data resmi dari BPH Migas,” tambah Armansyah. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: