Pelindo Keruk Alur Pulau Baai Bengkulu 6 Agustus 2019
RBO >>> BENGKULU >>> PT Pelindo II Bengkulu memastikan akan mengeruk alur di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Pihaknya akan menjadwalkan pengerukan pada 6 Agustus 2019 mendatang. Dikarenakan kedalaman alur saat ini mencapai sekitar 5,8 meter LWS. Hal ini berdampak pada kapal- kapal besar yang tidak masuk dalam aktifitas di Pelabuhan Pulau Bai. Hanya bisa melayani tongkang batu bara dan kapal ukuran kecil saja. Hal ini disampaikan oleh General Manager (GM) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Bengkulu, Nurkholis Lukman melalui Deputi GM Komersil, Hendri Adolf.
"Kita akan mulai melakukan pengerukan pada hari Selasa mendatang. Mohon dukungan kepada teman-teman kapal dari Dubai segera datang ke Bengkulu dan akan segera melakukan pengerukan," ungkapnya kemarin Kamis (1/8) ke Harian RADAR BENGKULU.
Dijelaskan Hendri, kedatangan kapal dari Dubai dengan bendera Netherland tersebut dilakukan mengingat kondisi pendangkalan alur sudah cukup parah. Bahkan permasalahan pendangkalan alur ini sudah menjadi masalah yang terus terjadi di Pelabuhan Pulau Baai. Padahal, pada tahun 2018 lalu, alur sudah dikeruk sampai dengan kedalaman 10 meter LWS.
"Jika tidak segera dilakukan pengerukan, maka akses ekonomi melalui jalur transportasi laut akan semakin terganggu," ujarnya.
Ia menuturkan, PT Pelindo II Bengkulu sudah sejak Juli 2019 lalu berencana akan melakukan pengerukan alur pelabuhan. Bahkan usulan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengurus izin kapal keruk dari Dubai sudah dilakukan. Bahkan saat ini kapal keruk jenis TSHD HAM 311 dari Dubai sedang menuju ke Bengkulu. "Target kita pada 6 Agustus 2019 ini kepal keruk sudah sampai. Artinya, segera pengerukan alur kita lakukan," ujar Hendri.
Ia menambahkan, kondisi alur kedalaman alur saat ini mencapai meter 5,8 LWS. Normalnya, alur pelabuhaan itu harus memiliki kedalaman sekitar 10 meter LWS. Sehingga kapal-kapal bisa bisa mesuk secara lancar di Pelabuhaan Pulau Baai Bengkulu. "Kita tergetkan perkiraan volume keruk mencapai 597 ribu m3 dan akan dilakukan pembuangan sekitar 6 Mil ke arah laut," tambah Hendri.
Ia mengaku, dalam satu kali keruk, jika belajar dari pengerukan alur tahun 2018 lalu, PT Pelindo II mengeluarkan anggaran mencapai Rp 40 miliar. Jika dilakukan dua kali dalam satu tahun, maka anggaran yang dikeluarkan akan semakin besar."Jika tidak dikeruk, maka anggaran yang dikeluarkan akan semakin besar dan menggangu aktifitas pelabuhaan. Maka dari itu harus adanya pengerukan dengan skala sesuai dengan kebutuhan," tutupnya.(Bro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: