Murah, Operasi Pasar Murah Cabai Merah Diserbu

Murah, Operasi Pasar Murah Cabai Merah  Diserbu

RBO  >>>   BENGKULU  >>>   Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu menggelar operasi pasar murah cabai atau cabe merah Jumat (2/8) kemarin. Dalam operasi pasar yang berada didepan Kantor Jalan Basuki Rahmat Kota Bengkulu itu pihaknya menjual harga cabai merah lebih murah dari harga pedagang yang ada di pasar tradisional.

 Disampaikan  Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Ir. Yenita Syaiful, M.Si  saat ini sudah terjual sebanyak 1,5 ton cabai merah ke jajaran masyarakat. Cabai merah ini dijual seharga Rp 50 ribu perkilonya. Sedangkan diharga pasar tradisional masih sekitar Rp 68 ribu perkilonya. Cabai ini didapat dari kerjasama Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di daerah Kabupaten Mukomuko. Operasi hari ke empat ini pun diminati cukup antusias dari kalangan masyarakat.

 "Ini operasi pasar sudah berlangsung selama 4 kali. Hal ini kita lakukan karena diharga pasar biasa sudah tinggi. Kita berusaha untuk mencari stok, sehingga mendapatkan dari Kelompok Tani. Kita jual sebesar Rp 50 ribu perkilonya. Dengan adanya ini diharapkan harga dapat stabil," ujarnya.

Menurutnya cabai merah dikalangan pasar tradisional umumnya berasal dari Provinsi Lampung, sehingga kenaikan harga dimungkinkan karena biaya operasional yang tinggi. "Untuk cabai merah ini kita ambil dari Kabupaten Mukomuko sudah dibeli oleh masyarakat hingga 1,5 ton. Ini masih kita gelar, bahkan antusias masyarakat cukup tinggi. Rata- rata cabai yang dijual dipasaran ini dari Lampung. Mungkin karena biaya angkut, makanya kita mengambil stok dari Kabupaten kita," tambahnya.

Selain cabai merah, operasi pasar juga menjual beras medium dengan harga Rp 9.500. Dimana harga dikalangan pasar biasa beras medium ini mencapai Rp 10.500. Dengan adanya operasi pasar murah ini, Yenita berharap stabilitas komoditas pangan dapat diatasi.

    Ia juga berharap agar masyarakat yang membeli di pasar murah ini tidak memperjualkan atau mengambil untung kembali dari harga sebelumnya.  "Selain itu ada beras juga, namun untuk beras medium. Dipersilakan berapa banyak kebutuhan dari masyarakat untuk membeli, namun kita berharap agar tidak diperjualkan kembali atau mengambil untung," pungkasnya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: