Jalan Buruk, Aktivitas Belajar di Kota Niur Menjadi Tersendat
RBO >>> BENTENG >>> Warga Desa Kota Niur, Kecamatan Taba Penanjung mengeluhkan kondisi kekurangan tenaga pengajar (guru) yang ada di dua sekolah didaerah setempat. Yaitu SDN 13 Taba Penanjung dan SMPN 5 Taba Penanjung. Akibat masalah ini, sehingga proses belajar-mengajar menjadi tersendat.
Kondisi ini menurut warga telah lama terjadi. Tidak hanya kekurangan jumlah guru. Tapi, guru-guru yang kebanyakan berstatus honorer tersebut juga diketahui jarang masuk ke sekolah untuk mengajar. "Kami juga tidak mengetahui secara pasti mengapa guru-gurunya jarang datang ke sekolah untuk mengajar. Kalau seperti ini terus kasihan anak-anak kami yang bersekolah disana," kata salah seorang warga desa, Ida Marbun.
Sementara itu warga menduga, buruknya kondisi infrastruktur seperti jalan lintas yang rusak parah yang mulai terlihat dari Desa Lagan Bungin hingga desa setempat menyebabkan guru enggan untuk hadir ke sekolah. "Kami berharap masalah ini tidak berlarut-larut terus. Jika tidak ada kebijakan dari Dinas Dikpora Benteng mengenai masalah ini, tentu anak-anak kami akan menjadi korban. Seharusnya anak-anak desa ini bisa belajar dengan baik, tapi kalau seperti ini terus mau jadi apa mereka nantinya kalau tidak mengenyam pendidikan," bebernya.
Dibagian lain, tokoh Desa Kota Niur, Usmanudin juga berharap Dinas Dikpora Benteng dapat bertindak cepat berkenaan dengan masalah kekurangan guru dan masih adanya guru yang malas datang ke sekolah didesa setempat.
"Kami sadari, desa ini memang letaknya terpencil dan jauh dari jalan raya. Rata-rata guru disini honorer yang berasal dari Kota Bengkulu. Dengan status honorer yang disandang mereka, tentunya mereka harus berpikir dua kali mau rutin datang ngajar disini ditambah lagi dengan kondisi jalan lintas yang rusak parah. Karena tidak akan setimpal dengan apa yang akan mereka peroleh setiap bulannya. Jadi kami berharap Dinas Dikpora dapat segera mencarikan solusinya," harapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, kedua buah sekolah yang berada diantara himpitan tambang batubara tersebut terlihat sangat menyedihkan. Terlihat kondisi 2 bangunan sekolah yang berada disatu komplek itu tidak terawat. Bangunan dan ruangannya kotor tak terurus. Sarana prasarana juga tak terawat baik. Kursi, meja dan papan tulis banyak yang hancur, patah, serta berlubang. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Dempo Jemput Kemenangan untuk Rohidin-Meriani di Pilgub Bengkulu 2024
- 2 MSCI Rilis Hasil Survei Calon Walikota Bengkulu Tahun 2024
- 3 Toyota Fortuner Diesel vs Mitsubishi Pajero Sport Bensin: Mobil Mana yang Lebih Menguntungkan?
- 4 Kader PPP Provinsi Bengkulu Protes dan Ajukan Mosi Tidak Percaya ke Pengurus
- 5 Honda Jazz vs Toyota Vios: Persaingan Mobil Kecil untuk Kemudahan Parkir dan Manuver di Jalan Kota
- 1 Dempo Jemput Kemenangan untuk Rohidin-Meriani di Pilgub Bengkulu 2024
- 2 MSCI Rilis Hasil Survei Calon Walikota Bengkulu Tahun 2024
- 3 Toyota Fortuner Diesel vs Mitsubishi Pajero Sport Bensin: Mobil Mana yang Lebih Menguntungkan?
- 4 Kader PPP Provinsi Bengkulu Protes dan Ajukan Mosi Tidak Percaya ke Pengurus
- 5 Honda Jazz vs Toyota Vios: Persaingan Mobil Kecil untuk Kemudahan Parkir dan Manuver di Jalan Kota