Mewakili Pemuda Muslim Indonesia, Dosen Muda IAIN Bengkulu Menjadi Delegasi Pada Pertemuan Kuala Lumpur Summit
RBO, KUALA LUMPUR - Sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu selalu berusaha untuk memberikan sumbangan dan kontribusi positif pada dunia Islam melalui riset, pengabdian, dan juga keikutsertaan dalam berbagai kegiatan, baik itu secara regional, global, maupun Internasional. Kali ini, IAIN Bengkulu berkesempatan berkontribusi pada dunia Islam secara internasional melalui keikutsertaan salah seorang dosennya pada pertemuan Kuala Lumpur Summit 2019. Acara yang dilaksanakan di di Kuala Lumpur Convention Center pada tanggal 18 hingga 21 Desember 2019 ini melibatkan 500 delegasi yang terdiri dari pimpinan Negara, ulama, tokoh politik, cendikiawan muslim, tokoh kepemudaan, pengusaha, dan media yang berasal dari 54 negara. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu, M. Arif Rahman Hakim berkesempatan memberikan kontribusi bersama rekannya Ricco Yubaidi (Kandidat Doktor Universitas Kebangsaan Malaysia) sebagai delegasi resmi yang diundang oleh panitia sebagai representatif tokoh muslim muda Republik Indonesia. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sultan Malaysia; Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah. Dalam pembukaan acara ini, juga turut memberikan kata sambutan Perdana Menteri Malaysia; Tun Dr Mahatir Muhammad, Emir Qatar; Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Presiden Turki; Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Republik Islam Iran; Dr. Hassan Rouhani.
Selain itu turut hadir perwakilan Negara- Negara lainnya seperti Indonesia yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri; Retno Marsudi, Perwakilan pemerintah Uzbekistan, Rusia, Pakistan, India dan banyak Negara lainnya, Tampak juga hadir pada acara ini tokoh- tokoh cendikiawan muslim dunia seperti; Dr. Zakir Naik, Syeikh Aboo Bcker Ahmed, Dato Sri Abdul Hadi Awang, Dato’ Seri Dr. Zulkifli Mohammad Al Bakri, dan masih banyak lagi. Yang turut menarik perhatian pada acara pembukaan, hadir Sophia yang merupakan robot humanoid. Bahkan ia sempat memberika sambutan singkat serta apresiasinya terhadap acara ini. Dalam sambutannya didepan para tokoh muslim dari berbagai negara, Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahatir menyampaikan Kuala Lumpur Summit 2019 bertujuan meningkatkan kehidupan umat Islam, mengatasi Islamofobia, dan mengatasi kekurangan diberbagai aspek dalam dunia Muslim.
Senada dengan perdana menteri Malaysia, para pemimpin yang hadir juga menggelorakan persatuan dan kekompakan ummat muslim dunia sehingga nantinya akan dapat berdampak pada kemajuan secara ekonomi, politik, pendidikan, teknologi, pangan dan bidang- bidang lain. Melalui antara news, pemerintah RI melalui menteri luar negeri juga turut mendorong persatuan ummat muslim pada Kuala Lumpur Summit 2019.
Pada kesempatan ini, sebagai delegasi dari Republik Indonesia, Arif dan rekannya juga berkesempatan mengikuti diskusi dan jajak pendapat bersama delegasi forum ini yang juga di hadiri pemimpin- pemimpin Negara terkait beserta jajarannya. Dalam diskusi ini, banyak isu yang dibahas, termasuk krisis dan konflik yang dihadapi oleh beberapa komunitas muslim dibeberapa belahan dunia. Bahkan Arif juga sempat menanyakan sikap para pemimpin Negara Muslim terkait krisis yang dihadapi para saudara muslim kita di Cina yang menjadi topik hangat pada beberapa hari terakhir.
Pada akhir acara ini, Arif dan Ricco sebagai delegasi dari Indonesia juga menerima Letter of Intention yang berisi tawaran kerjasama dan pengembangan keterampilan bagi para pemuda Indonesia di bidang pendidikan, teknologi, enterpreunership, leadership dan aktivitas sosial. Letter of Intention ini nantinya akan dibawa ke Indonesia dan akan dibawa keforum- forum kepemudaan Islam untuk kemungkinan nantinya dapat ditindak lanjuti. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: