Lawan Covid-19, Masjid Raya Baitul Izzah Tiadakan Tarawih dan Bukber

Lawan Covid-19, Masjid Raya Baitul Izzah Tiadakan Tarawih dan Bukber

RBO, BENGKULU - Awal bulan Ramadan 1441 Hijriah, sepertinya terasa sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Apalagi semenjak mewabahnya Covid-19 di Indonesia, seluruh aktivitas masyarakat yang bersifat keramaian harus ditiadakan. Ini semua dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal ini pula, yang mendasari Masjid terbesar di Provinsi Bengkulu, yaitu Masjid Raya Baitul Izzah ini, selama bulan Ramadan meniadakan tradisi buka Bareng (Bukber) dan tarawih berjamaah setiap hari di bulan Ramadan yang selalu ramai dipadati masyarakat.

Padahal, setiap memasuki bulan suci Ramadan, banyak sekali masyarakat menengah ekonomi ke bawah, datang silih berganti untuk bukber bersama di masjid. Apalagi, menikmati berbagai macam makanan dan takjil yang disiapkan oleh para donatur. Setiap hari selalu menyumbangkan rezekinya untuk masyarakat bukber disana. "Ya, sebenarnya sangat disayangkan sekali tidak ada lagi bukber di Masjid Raya. Jujur saja, tradisi bukber di masjid pasti selalu ada kami kesana bersama teman-teman. Memang makanannya tidak seberapa, namun kebersamaan seperti ini jarang terjadi," ujar Rizky, warga Kelurahan Lempuing pada radarbengkuluonline.com, usai salat Jumat berjamaah di Masjid Raya Baitul Izzah kemarin.

Diceritakannya, memang dari kecil sudah sering Bukber di masjid bersama temannya. Pergi diantar oleh orangtua masing-masing. Lalu pulangnya jalan kaki dari masjid ke rumah. "Kalau anak-anak disekitaran Lempuing, sepertinya memang menjadi tradisi lumrah. Sebab, dulu saya yang sering bukber di Masjid Raya, sekarang sudah menurun ke adik saya," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan Rian Sutisna. Menurutnya, Masjid Raya setiap bulan suci Ramadan, mempunyai banyak cerita bersama teman-teman dari kecil hingga dewasa. "Dulu sesama kami kecil, jam setengah 5 sore, sudah siap-siap pergi ke Masjid Raya bukber disana. Bersama teman-teman, jalan kaki. Rumah kami di dekat SDN 44 Padang Harapan. Sampai di masjid jam setengah 6 sore. Duduk manis di dalam masjid, sembari menunggu makanan takjil dan air putih. Sirine berbunyi, makan takjil dulu. Setelah itu, adzan berkumandang salat magrib berjamaah. Pulangnya baru dibagikan nasi bungkus. Terserah, mau makan di dalam masjid atau dibawa pulang. Lucu sebenarnya menceritakan ini, " kata Rian.

Kalau untuk sekarang, lebih lanjut dikatakan Rian, tahun kemarin bulan Ramadan, dia sudah jarang bukber di Masjid Raya. Sebab sudah ada kesibukan masing-masing. Bukber bersama alumni SD, SMP, SMA, Kuliah dan lain-lain. "Tahun kemarin, ada sekali bukber disini bersama teman-teman kecil dulu. Sebab mereka banyak yang pulang ke Bengkulu. Ada yang kuliah, kerja di luar Bengkulu. Momen seperti itu, kami manfaat sedikit bernostalgia saat kecil bukber di Masjid Raya," terangnya.

Pengurus Masjid Raya Baitul Izzah, memang sudah mengumungkan pada masyarakat, saat salat Jumat perdana di Masjid Raya Baitul Izzah, untuk meniadakan bukber dan tarawih bersama. Ini juga hasil rapat kesepakatan bersama dari semua elemen terkait lainnya. "Para jamaah Masjid Raya, pada bulan Ramadan tahun 1441 H, masjid meniadakan kegiatan sunnah. Seperti bukber dan tarawih berjamaah di masjid. Untuk salat Idul Fitri masih menunggu kebijakan pemerintah lebih lanjut," tutupnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: