Sepi Pembeli, Pedagang Takjil Berharap Ada Pejabat Borong Dagangan

Sepi Pembeli, Pedagang Takjil Berharap Ada Pejabat Borong Dagangan

RBO, SELUMA - Memasuki hari ke enam pelaksanaan puasa ramadan tahun ini 1441 H, penjualan takjil untuk menu berbuka puasa masih sepi pembeli. Sepinya omzet pedagang takjil ini merupakan salah satu dampak mulai melemahnya geliat ekonomi di Kabupaten Seluma, selain adanya pembatasan aktivitas sosial seiring ancaman mewabahnya virus Corona.

Desi Harisandi (28) salah seorang pedagang takjil di Tais mengungkapkan kondisi sepi pembeli sudah terjadi sejak hari pertama memasuki ramadan. "Sepi, aktivitas warga yang keluar rumah juga terbatas. Minat beli juga menurun, kita berharaplah ada dermawan atau pejabat yang memborong dagangan kita," kata Desi Hari Sandi, warga Kelurahan Padang Rambun, Kecamatan Seluma Selatan, Rabu (29/4)

Dia mengungkapkan, tahun lalu, usaha berjualan takjil di bulan ramadan mampu meraup omzet Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu perharinya. Namun saat ini hanya memperoleh sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu perharinya saja sulit.

"Tidak hanya pedagang kuliner musiman, banyak pelaku usaha kecil juga terdampak virus corona," sampainya.

Senada diungkapkan pedagang Takjil lainnya, Harfia (30) warga Petai Keriting Kelurahan Sido Mulyo Kecamatan Seluma Selatan. Ia memilih tak lagi membuka usaha takjil sejak hari kedua ramadan, lantaran sepinya minat pembeli. "Sejak hari kedua ramadan, saya memilih tak lagi jualan takjil. Sebab, tidak seimbang antara modal dan untung yang didapat," sampainya.

Banyaknya pelaku usaha yang mulai sulit mengembangkan usahanya, membuat mereka berharap agar pemerintah daerah melalui pihak terkait seperti Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Seluma agar dapat mencari solusi dengan membina dan melakukan pendampingan serta memberikan bantuan modal terhadap pelaku usaha kecil dan menengah yang terdampak Covid. (one)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: