Menyingkap Tambo Suku Rejang di Provinsi Bengkulu (6) - Tuan Biku Sepanjang Djiwo Tinggalkan Rejang

Menyingkap Tambo Suku Rejang di Provinsi Bengkulu (6) - Tuan Biku Sepanjang Djiwo Tinggalkan Rejang

 

Tuan Biku Sepanjang Djiwo Tinggalkan Rejang

Suku Rejang sebagai salah satu suku yang mendiami ProvinsiBengkulu sejak dulu sudah mempunyai budaya yang tinggi. Mereka sudah punya huruf tersendiri yang kini masih dirawat dan dilestarikan Pemerintah daerah setempat. Untuk mengetahui kelanjutan Tambo Rejang ini, silakan baca tulisan keenam dari 25 tulisan yang akan diturunkan secara bersambung.

 

 

AZMALIAR ZAROS – Kota Bengkulu

 

 

 

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Tuan Biku Sepanjang Djiwo tidak berapa lama menjadi raja dalam Marga Toebai. Ia tidak ada meninggalkan keturunan di Lebong.

Yang diangkat jadi penggantinya adalah Toen Soeloetan Radjo Megat atan Tuan Rajo Djonggor. Ia adalah anak raja Pagar Ruyung.

 

 

Menurut keterangan Mibang doesoen Muara Ketajoe Marga Suku IX bahwa Tuan Biku Sepanjang Djiwo ialah anak raja dari Pagar Ruyung dan menantu dari Ratu Majapahit. Beliau inilah yang dimaksud orang dengan Datoek Imbang Djajo.

 

 

Beliau ini dipanggil kembali ke Pagar Ruyung karena akan diangkat menjabat pangkat yang lebih tinggi disana. Dan sebagai gantinya dia suruh pemamaanya Toen Soeloetan Rajo Megat yang dituduh bersalah membuat sumbang di Pagar Ruyung. Beliau ini kawin dengan Putri Gilang, adik Rijo Bilang di Dusun Pelabai.

 

 

Lama kelamaan akhirnya marga dan suku Rejang itu berkembang biak. Kemudian pecahan marga asli itupun semakin banyak pula. Untuk itu, maka perlu adanya aturan pemerintah. Ini dilakukan supaya negeri aman dan penduduknya bisa aman dan sentosa.

 

 

Karena itu, maka suatu waktu diadakanlah pemufakatan besar oleh bangsa atau suku Rejang Toebai, Bermani, Djoeroekalang dan Selupu dalam bentuk bimbang besar untuk menetapkan aturan pemerintah negeri dan adat istiadat dalam negeri serta akan mengangkat seorang dari 4 orang pasirah itu menjadi rajo pasirah.

 

 

Yaitu, yang diangkat adalah yang tertua lagi bijaksana.

Sejak saat itu juga, maka marga Tubai dibagi jadi dua.

Selain itu juga, turunan Marga Tubai, Bermani, Djurukalang dan Selupu yang berada di luar Lebong juga dipanggil untuk menghadiri pemupakatan itu.

 

 

Yaitu 4 Depati, Sindang Empat Lawang, 5 Depati Sindang Beliti, 3 Pasirah Ulu Musi (Selupu Rejang, Bermani Ulu dan Merigi), 11 Proatin Renah Pesisir, 7 Proatin Renah Ketahun.

 

 

Sejak saat itu, terdirilah di Lebong itu 5 marga dengan 5 pesirah yang mana seorang dari pesirah itu diangkat menjadi ketuanya.

 

 

Sejak saat itu sampai dengan sekarang Pasirah Tiang IV, lima dengan rajanya dan adat Rejang dinamai adat Rejang Tiang IV. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id / menyingkap tambo suku rejang di provinsi bengkulu (6)