Tinggal di Mess Pemda, Perantauan Dapat Pelayanan Prima

Tinggal di Mess Pemda, Perantauan Dapat Pelayanan Prima

RBO, BENGKULU - Kepala Badan Penghubung Provinsi Bengkulu di Jakarta, Feri Ernez Parera, sangat mengapresiasi kebijakan Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, menindaklanjuti instruksi bagi perantauan dari Provinsi Bengkulu yang berada di Jabodetabek, yang memang, tidak memiliki cukup uang untuk bertahan hidup, sementara waktu bisa menempati mess Pemda Bengkulu di Jakarta.

"Pertama-tama kami ucapkan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya, pada bapak, ibu keluarga kami yang berada diperantauan dari Provinsi Bengkulu, atas kepedulian dan perhatiannya, terkait kondisi saat ini yang cukup mencekam. Kami sudah melakukan upaya, untuk terus berkoodinasi pada Badan Musyawarah Masyarakat Provinsi Bengkulu (BMMPB) se Jabodetabek, dan Papua Kabupaten/Kota se Provinsi Bengkulu, terkait berbagai upaya dalam rangka penanganan dan pencegahan Covid-19. Walaupun, masih ditemukan warga Bengkulu yang belum terakomodir dengan baik oleh kami, saya selaku Kepala Badan Penghubung Provinsi Bengkulu di Jakarta, mohon maaf sebesar-besarnya. Namun, kami tetap berupaya dan berusaha memberikan pelayanan dan fasilitas yang terbaik, sesuai kemampuan fungsi dan tugas kami," ujar Feri pada RADAR BENGKULU kemarin.

Lebih lanjut dikatakan Feri, berdasarkan petunjuk dan arahan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dia diberikan amanah oleh gubernur, untuk mengelola mess Pemda Bengkulu yang ada di Jakarta berlokasi di jalan Utan Kayu Raya No 99, Jakarta Timur. Melihat situasi diberlakukan PSBB di Jakarta, gubernur lalu menyampaikan bahwa memang selama ini, mess Pemda Bengkulu ditutup untuk umum sementara waktu, guna pencengahan Covid-19. Namun, melihat warga Bengkulu diperantauan juga ikut terdampak terkait pandemi Covid-19 ini, mungkin tidak bisa atau tidak mampu membayar kosan/kontrakan sudah habis, maka, mess Bengkulu dapat digunakan untuk tempat tinggal sementara waktu bagi perantauan. " Ada sekitar 20 kamar dapat digunakan oleh warga Bengkulu disini. Tentunya, ada persyaratan yang harus dipatuhi bersama. Pertama, warga yang tinggal di dalam mess Bengkulu, tidak dapat keluar masuk mess secara bebas. Sebab mereka harus tetap stay disana. Hal ini dalam rangka untuk menjaga, dan pencegahan Covid-19. Apalagi, Gebernur Bengkulu sudah menyampaikan pada masyarakat, bahwa mess pemda ini sudah disemprot disinfektan sebanyak 3 kali. Kedua, perlu untuk ditaati semua aturan, terutama protokol kesehatan Covid-19. Ketiga, mentaati tata tertib aturan mess, seperti menjaga kebersihan, keindahan, keamanan, dan ketentraman. Sebab, mess pemda merupakan aset berharga Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang harus dijaga bersama," terangnya.

Keempat, lanjutnya, Badan Penghubung Mess Bengkulu di Jakarta, hanya menyediakan kamar-kamar disertai isinya. Seperti lemari, tempat tidur, WC, dan lain-lain. "Akan tetapi, untuk kepentingan pribadi yang lainnya, seperti makan dan minum, ditanggung sendiri oleh warga yang tinggal di mess pemda. Perlu kami tegaskan juga, tinggal di mess bersifatnya sementara saja. Selama masih diberlakukan PSBB di Jakarta. Mudah-mudahan kondisi seperti ini cepat selesai, masyarakat bisa kembali beraktifitas seperti biasa," tutupnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: