Pantai Badri Mukomuko Sedang Naik Daun

Pantai Badri Mukomuko Sedang Naik Daun

RBO  >>> MUKOMUKO >>>  Selain Danau Nibung, sejumlah objek wisata air terjun, Kabupaten Mukomuko memiliki pesona wisata pantai yang asyik untuk dikunjungi. Menariknya, dalam satu jalur kawasan pantai di Kota Mukomuko, ada lima karakter alam yang bisa dinikmati Wilayah Kabupaten Mukomuko di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.

Mulai dari Pantai Abrasi Air Punggur, sampai dengan perkampungan nelayan Pantai Indah Mukomuko (PIM) ada lima titik objek wisata yang kerap dikunjungi. Uniknya setiap titik memiliki karakter berbeda-beda. Kondisi alam ini bisa memanjakan pengunjung dengan nuansa tersendiri di setiap titik.

Pertama, Pantai Abrasi. Sesuai dengan namanya, pantai ini menyajikan pandangan grusan daratan oleh air laut. Namun di kawasan Pantai Abrasi sudah dibangun tanggul penahan abrasi terbuat dari beton dengan dana puluhan miliaran rupiah. Pengunjung bisa menikmati suasana pantai secara terbuka dari atas tanggul. Sembari menikmati percikan ombak usai menghempas tanggul diiringi sapuan angin pantai yang berhembus. Di pantai ini biasanya dijadikan tempat favorit untuk mengabadikan sunset.

Kemudian, bergeser lagi ke arah Kota Mukomuko, berjarak sekitar dua kilometer dari Pantai Abrasi, ada objek Wisata Pantai Batung Badoro. Pantai ini, sedikit lebih tertutup dengan pepohonan Cemara. Akan tetapi, pohon Cemara di pantai ini tidak terlalu rindang. Berbeda dengan dengan Pantai Abrasi, pengunjung Batung Badoro bisa menikmati pantai berlantai bebatuan kecil. Akan tetapi, di Pantai Batung Badoro, tidak direkomendasikan untuk nyebur ke laut. Selain ombaknya besar, ada bagian yang dalam yang tak terlihat, bahaya untuk keselamatan.

Bergeser lagi, kita masuk ke Pantai Pandan Wangi atau yang kerap disingkat PeWe. Pantai ini sudah cukup ternama. Kalau karakter bibir pantainya, serupa dengan Batung Badoro. Yaitu, bentangan kerikil yang aman dipijak telapak kaki dalam kondisi telanjang. Yang membedakan, pepohonan cemara menjulang tinggi dan rindang. Pengunjung bisa menikmati suasana sejuk. Hebatnya lagi, di pantai ini sudah ada pihak swasta yang mengelola. Selain kebersihannya terjaga, di pantai ini sudah banyak tersedia fasilitas permainan anak-anak. Salah satunya kereta motor yang siap membawa pengunjung keliling di bawah pepohonan Cemara. Yang suka berkeliling sendiri, ada tempat sewa ATV.

Kita melangkah lagi ke arah pusat Kota, Mukomuko, tidak jauh dari Pantai PeWe. Walaupun sedikit tersembunyi, ada satu titik yang kerap dikunjungi. Namanya Pantai Air Patah. Disini alamnya menyajikan pohon cemara yang tidak terlalu tinggi, sekitar 2 sampai 3 meter, namun berkanopi melebar membentuk payung alami. Di bawah pohon Cemara itu, kita bisa membentangkan matras untuk bersantai. Jika mau menuju ke bibir pantai atau ke air laut, pengunjung harus menyeberangi sungai kecil. Tapi aman, sudah tersedia jembatan yang terbuat dari kayu. Di jembatan ini, juga bisa jadi spot foto. Sungai kecil dan jembatan kayu, menjadi sajian alam berbeda. Untuk nyebur ke air juga tidak direkomendasikan di pantai ini.

Yang terakhir, yang saat ini sedang digandrungi masyarakat Mukomuko, lokasinya juga dekat dengan pusat kota yakni Pantai Badri. Nama Badri diambil dari nama seorang tokoh presidium pemekaran Kabupaten Mukomuko. Kebetulan, pantai ini, tepat berada di belakang rumahnya H Badri Rusli, SH, salah seorang pejabat eselon II di MM. Pantai ini sedang ramai pengunjung. Di sinilah pengunjung bisa menikmati nyebur ke laut. Pengunjung bisa mandi. Tidak hanya sampai disitu, sembari mandi, pengunjung juga bisa menangkap remis dan kepiting laut. Ini menambah keseruan berwisata. Karakter pantai berpasir halus dan landai di pantai ini aman bagi pengunjung untuk mandi.

Itulah lima karakter wisata pantai di Kota Mukomuko yang direkomendasi dikunjungi. Sayangnya, menurut Kabid Pariwisata Disparpora Mukomuko, Yulia Reni, S.S, ketiga kawasan itu,  yakni Pandan Wangi, Air Patah, dan Pantai Badri, masih masuk dalam kawasan Cagar Alam (CA).

"Memang titik-titik tersebut itu sudah ramai dikunjungi, dijadikan objek wisata oleh masyarakat. Tapi, pemerintah sulit mengembangkan karena masih masuk kawasan CA," ujarnya kemarin.

Ditambahkannya, pihak Pemkab Mukomuko sudah mengusulkan kawasan yang masuk CA, namun sudah ada geliat wisata diturunkan status menjadi taman wisata alam (TWA). "Tapi sampai saat ini masih berproses. Selagi belum ada perubahan status, kawasan itu belum dapat dikembangkan," demikian Reni. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: