Desa Ketaping dan Sejarahnya
RBO, MANNA - Kata Ketaping merupakan nama pohon kayu yang zaman dahulu banyak tumbuh disekitar pemukiman warga. Akhirnya nama tersebut di abadikan oleh warga sebagai nama Dusun. Pada Tahun 1973 Dusun Ketaping Berada dibawah naungan Pasirah Duayu. Pada tahun 1974 adanya perubahan dari Marga Menjadi Kecamatan.
Pada masa itu, camat yang perama menjabat yaitu Bapak Burhanudin dan Bupati dijabat oleh Bapak Buldani Masik meresmikan Ketaping Menjadi Desa. Pada waktu itu Desa Ketaping dipimpin oleh seorang Depati yang bernama Nasdin.
Sebelum Desa Ketaping diresmikan, Dusun Talang Tinggi dan Tanjung Kurung yang merupakan bagian dari Desa Ketaping sudah ada, lalu Kebun Niur yang juga merupakan bagian dari Desa Ketaping sudah ada. Kebun Niur adalah tempat masyarakat berkebun Kelapa/Niur. Dan kemudian masyarakat ketaping pindah pemungkiman di Kebun Niur.
Pada Tahun 1984, Ada perubahan nama dari depati menjadi Kepala Desa, pada masa itu Kepala Desa Ketaping yang Ke-1 (satu) langsung dipilih rakyat adalah Bapak Jaran Ma'asir. Pemerintahan Bapak Jaran Ma'asir berakhir pada Tahun 1991. Selanjutnya Kepala Desa Ketaping yang Ke-2 (dua) di Jabat Bapak Baswan Suki dengan berdirinya Balai Desa Ketaping dan Perumnas Ketaping.
Pada Tahun 1999 Kepala Desa Ketaping Ke-3 (tiga) dijabat oleh Bapak Martodin dan berakhir pada tahun 2007. Selanjutnya Tahun yang Sama yaitu Tahun 2007 Kepala Desa Ketaping yang Ke-4 (Empat) dijabat oleh Bapak Sukman, Pada tahun 2008 dan tahun 2009 Program P2DTK masuk Desa Ketaping dengan melaksanakan pembangunan Siring Pasang di Perumnas Ketaping.
Tahun 2010 di bangun Perumahan Nelayan. Lalu pada tahun 2013 dibangun Jalan Rabat Beton di Jalan SD 31 Talang Tinggi serta di tahun yang sama bukak badan jalan di Dusun Kebun Niur dan berakhir masa jabatan Bapak Sukman pada Tahun 2013.
Seiring waktu, kembali diadakan pemilihan Kepala Desa yang Ke-5 (Lima) dan terpilihlah saudara Saidi Bin Seman yang masih menjabat sampai dengan saat ini. Alhamdulilah gerakan perubahan yang beliau lakukan terlihat sejak beliau 2 tahun menjabat antara lain;
Pemasangan Lampu Tenaga Surya di Komplek Perumahan Nelayan tahun 2013, Penanaman 5.500 batang kayu cemara di Pantai Ketaping (tahun 2014), Berdirinya Rumah Ibadah Msajid, Baitul Makmur di Dusun Tanjung Kurung (tahun 2014), Bedah Rumah Tak Layak Huni 25 Buah (tahun 2014), Pembuatan Sertifikat Hak Atas Tanah 55 Persil (tahun 2014).
Pembangunan Batu Pasang siring induk Tebat Lakaran 86 Meter Tahun 2014. Pembuatan Sertifikat Hak Atas Tanah 50 Persil (tahun 2015), Buka Badan Jalan (Padat Karya) Kebun Niur-Tanjung Kurung +850 Meter, Pembangunan/pembuatan Jalan Hotmix Perumnas Ketaping + 2000 Meter, Pembangunan Siring Cacing Sawah Lakaran + 210 Meter, Pembuatan Buka Badan Jalan Ke TPU, dan Pembangunan / Pembuatan Saluran Draenase/Siring Pasang di Kebun Niur + 96 Meter.
Desa Ketaping adalah salah satu dari 17 desa di Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan .
Terletak dipesisir pantai (Samudra Hindia) dan terbentang sungai Air Manna, dilintasi jalan propinsi, disambungkan dengan jalan beraspal menghubungkan satu dusun dengan dusun yang lain atau dengan desa yang lain.
Desa Ketaping terdiri atas pemukiman penduduk, areal pertanian dan perkebunan yang dihuni ± 505 Kepala Keluarga.
Kehidupan masyarakat Desa Ketaping adalah agamis, interaksi sosial masyarakatnya sagat harmonis dan rukun, satu sama lain saling menghargai dan menghormati sehingga tercipta lingkungan yang kondusif, aman, tentram kertaraharja dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kegotongroyongan dalam membangun.
Demografi Desa Ketaping mempunyai luas wilayah 1000 ha dengan jumlah penduduk 2.055 orang yang terdiri dari laki-laki 1.094 orang dan perempuan 961 orang.
Sedangkan jumlah Kepala Keluarga 505 KK dengan jumlah KK termasuk keluarga miskin (gakin) sebanyak 162 KK. Batas wilayah Desa Ketaping sebagai berikut Sebelah Utata Desa Gunung Kembang, Sebelah timur Desa Terulung, Sebelah selatan Samudra Hindia, Sebelah barat Sungai Air Manna.
Sebagaimana desa-desa lain di Indonesia Desa Ketaping mempunyai 2 (dua) iklim yaitu Iklim kemarau dan penghujan yang mempengaruhi langsung terhadap pola tanam lahan pertanian di Desa Ketaping. Orbitasi dan jarak tempuh Desa Ketaping ke ibu kota kecamatan 3 km, dengan waktu tempuh 15 menit dari ibu kota kabupaten 4 km dengan waktu tempuh 20 menit.(afa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: