Hari Anak Nasional, Sekda Provinsi Bengkulu Respon 12 Suara Anak Bengkulu

Hari Anak Nasional, Sekda Provinsi Bengkulu Respon 12 Suara Anak Bengkulu

RBO  >>> BENGKULU >>>  Pemprov Bengkulu melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN). Pada kesempatan itu, Gubernur Bengkulu melalui Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu merespon 12 tuntutan dan harapan suara anak Provinsi Bengkulu.

"In sya Allah kita tindaklanjuti 12 suara anak Bengkulu. Kita libatkan forum anak, khususnya dalam Musrenbang. Disinilah letak seluruhnya. Saya sudah ingatkan Kepala DP3APPKB untuk libatkan forum anak dalam Musrenbang agar mereka bisa bersuara, mengusulkan apa saja yang mereka butuhkan," ujar Sekda Provinsi Bengkulu, Drs. Hamka Sabri saat dialog dengan Forum Anak se Provinsi Bengkulu secara virtual (21/7).

Sekda juga mengatakan, keterlibatan anak dalam pembangunan ini nantinya Pemprov bisa langsung mengambil sikapnya. Apakah langsung ada aksi dari 12 suara anak tersebut, atau juga perlu adanya regulasi untuk melaksanakannya.

Hamka juga menyampaikan, momentum peringatan HAN ini adalah titik awal memulai untuk bersaing dengan dunia. Persaingan global sangat kental terasa saat ini.

"Kalau dulu tantangan orang tua kita adalah melawan penjajah. Nah, sekarang untuk anak masa kini dan masa depan jauh lebih hebat lagi tantangannya. Yakni, menghadapi persaingan dunia. Maka dari itu, sama-sama kita, orang tua mempersiapkan anak anak kita. Sama seperti tema Anak terlindungi, Indonesia maju, " kata Sekda.

Sementara itu, Kepala DP3APPKB, Hj. Foritha Ramadhani Wati, MM mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional merupakan momentum penting yang harus dilaksanakan setiap tahunnya baik itu dari tingkat pusat maupun di daerah.

Pada peringatan Hari Anak Nasional muncul bentuk kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa Indonesia dalam menjamin pemenuhan hak atas hidup tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi pada anak.(ae-2) 

SUARA ANAK PROVINSI BENGKULU 2020

Disusun dalam Temu Forum Anak Bengkulu (29-30 Juni 2020)

Kami Anak Bengkulu dengan ini menyuarakan:

1. Memohon kepada pemerintah untuk memberikan kesempatan anak Bengkulu untuk berpartisipasi dalam Musrenbang dan berharap kepada pemerintah menetapkan regulasi terkait musrenbang anak tingkat daerah agar anak dapat merealisasikan hasil suara anak.

2. Mendukung pemerintah untuk menciptakan regulasi terhadap protokol kesehatan dan menetapkan kejelasan kebijakan KBM yang sesuai dengan sistem pendidikan ramah anak di masa pandemi covid-19.

3. Bekerjasama dengan pemerintah untuk mengoptimalkan pembuatan akte kelahiran serta memohon kepada pemerintah untuk menetapkan regulasi dan SOP pembuatan akte kelahiran yang sesuai dengan keadaan pada saat ini.

4. Memohon kepada pemerintah untuk meningkatkan fasilitas yang layak di instansi pendidikan sekolah luar biasa agar ABK dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.

5. Mengharapkan pemerintah untuk menyediakan badan/lembaga seperti PUSPAGA yang berjalan lancar di setiap kota/kabupaten sebagai wadah edukasi orangtua terhadap isu ketahanan keluarga.

6. Mengajak masyarakat Bengkulu untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak dalam menghadapi era new normal baik segi mental dan fisik.

7. Mengharapkan pemerintah untuk memfasilitasi satuan pendidikan yang ramah anak di era new normal.

8. Lindungi kami dari rokok dan obat-obatan terlarang dan berharap pemerintah memperketat peraturan yang ada tentang zat adiktif berbahaya agar anak terhindar dari dampak buruk hal tersebut.

9. Bekerjasama dengan pemerintah dalam menekan angka kekurangan gizi untuk mencegah stunting dengan mensosialisasikan pemahaman kesehatan kepada masyarakat dan memohon untuk meningkatkan fasilitas serta akses kesehatan.

10. Memohon kepada pemerintah untuk mengoptimalkan pusat kreativitas anak dan menyelenggarakan kegiatan kebudayaan agar anak dapat mengembangkan bakatnya dengan baik dan nilai budaya tetap dilestarikan.

11. Memohon dan bekerjasama dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang anti bullying dan meningkatkan pengawasan serta audiensi kepada anak yang terdampak kasus bullying di lingkungan sekolah agar mendapatkan pendampingan secara psikologis.

12. Forum Anak, masyarakat, dan pemerintah bekerja sama untuk menunjang masa depan ABH dan menolak segala bentuk eksploitasi terhadap anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: